Kepala BPJPH Babe Haikal: Kepatuhan Ekosistem Halal Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 8%

Ilustrasi industri halal.
Sumber :
  • Cosmetics design asia

Jakarta, VIVA – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa kepatuhan ekosistem industri halal terhadap prinsip Jaminan Produk Halal akan menjadi pendorong utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sebagaimana dicanangkan pemerintah.  

Kepala BPJPH Optimis Industri Halal Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 8%

"Jika ekosistem halal kita, mulai dari hulu hingga hilir, tertib halal, saya yakin Indonesia dapat menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia. Sektor halal kita juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo," ujar Ahmad Haikal Hasan, yang akrab disapa Babe Haikal di Jakarta, Senin (13/1/2025).  

Ia menambahkan bahwa posisi Indonesia di sektor halal saat ini masih dapat ditingkatkan dengan pengelolaan yang lebih tertib. "Saya pastikan kita akan berada di peringkat teratas jika kita konsisten menerapkan tertib halal," kata Babe dalam keterangannya yang diterima VIVA.  

BPJPH: Sertifikat Halal Tingkatkan Kepercayaan dan Omzet Pelaku Usaha

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

Photo :
  • HUMAS/BPJPH

Optimisme Babe Haikal didasarkan pada data yang menunjukkan potensi besar ekonomi halal. Berdasarkan laporan State of the Global Economy (SGIE) Report 2023, pengeluaran konsumen muslim global pada tahun 2022 mencapai USD 2,29 triliun di enam sektor ekonomi riil dan diproyeksikan meningkat menjadi USD 3,1 triliun pada 2027. Sektor keuangan syariah sebagai pendukung utama juga mencatatkan aset sebesar USD 3,9 triliun pada 2021/2022, dengan proyeksi pertumbuhan hingga USD 5,9 triliun pada 2025/2026.  

Ary Ginanjar Dukung Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

Sementara itu, data perdagangan menunjukkan bahwa ekspor produk halal Indonesia pada periode Januari–Oktober 2024 mencapai USD 41,42 miliar (setara Rp673,90 triliun). Surplus neraca perdagangan produk halal mencapai USD 29,09 miliar. Sektor makanan olahan mendominasi nilai ekspor dengan USD 33,61 miliar, disusul pakaian muslim USD 6,83 miliar, farmasi USD 612,1 juta, dan kosmetik USD 362,83 juta.  

"Potensi perdagangan produk halal dunia semakin besar, terlihat dari proyeksi belanja masyarakat muslim dunia yang terus meningkat. Ini adalah peluang besar yang tidak boleh kita sia-siakan," jelasnya.  

Babe Haikal menegaskan pentingnya penguatan ekosistem halal di Indonesia, mencakup berbagai sektor mulai dari usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar. "Ekosistem ini harus mencakup makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, produk kimia, biologi, rekayasa genetik, hingga barang gunaan. Semua ini adalah bagian dari tanggung jawab kita, yang juga dapat menjadi amal jariyah," ujarnya.  

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem halal. "Edukasi dan literasi halal harus ditingkatkan bersama, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, halal center, hingga ormas dan tokoh masyarakat," katanya.  

BPJPH gelar Bincang Bareng dengan tokoh masyarakat dan ulama di Jakarta

Babe Haikal: BPJPH Perkuat Edukasi Halal untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus mengintensifkan edukasi mengenai jaminan produk halal kepada pelaku usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2025