Dukung Swasembada Energi, Pertamina Mulai Produksi B40 di Dua Kilang

Pertamina produksi B40 [dok. Humas PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical, mulai menjalankan mandatori pemerintah untuk program Biodiesel 40 persen (B40), sebagai bahan bakar nabati (BBN) guna mendukung target swasembada energi.

Aktif Lestarikan Lingkungan, Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman mengatakan, implementasi program mandatori B40 ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40 Persen.

"Kesiapan kilang dalam memproduksi B40 merupakan bentuk komitmen KPI untuk penyediaan energi yang lebih baik, dari aspek lingkungan, aspek ekonomi, aspek sosial, dan juga aspek keberlanjutan," kata Taufik dalam keterangannya, Selasa, 14 Januari 2025.

Cara Mudah Ubah Minyak Jelantah Jadi Uang, Ibu-Ibu Wajib Tahu!

Kilang Pertamina

Photo :
  • Dok. Pertamina

B40 sementara ini diproduksi di Kilang Plaju Sumatera Selatan dan Kilang Kasim Papua Barat Daya. Kesiapan sarana dan fasilitas di 2 kilang ini dipastikan Taufik akan mendukung dijalankannya mandatori produksi B40 tersebut.

Rutin Gunakan Aplikasi MyPertamina, Konsumen Diberi Hadiah Haji Furoda hingga BMW

Dia menambahkan, produksi Biosolar B40 juga akan menjadi kontribusi KPI, dalam pencapaian Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat. "Guna mendukung Sustainable Development Goals dalam menjamin akses energi yang terjangkau serta pada penerapan ESG," ujarnya.

B40 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME) 40 persen dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar 60 persen.

Langkah ini sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto terkait ketahanan dan swasembada energi, serta target Pemerintah mencapai net zero emission di tahun 2060. Pemerintah bahkan menyiapkan rencana peningkatan lebih lanjut ke B50 pada tahun 2026 mendatang.

Produksi Biosolar diimplementasikan sejak program implementasi Biosolar B20 pada Januari 2019 lalu, yang terus ditingkatkan komposisinya secara bertahap menjadi B30 pada 2019, meningkat lagi menjadi B35 pada 2023, hingga saat ini menjadi B40 pada awal 2025.

Produksi B40 dari Kilang Plaju ditargetkan sebesar 119.240 KL per bulan sementara untuk Kilang Kasim sebanyak 15.898 KL per bulan. Hari ini KPI melaksanakan penyaluran perdana BBM Biosolar B40 produksi dari Kilang Plaju di Sumatera Selatan sebanyak 5.000 KL dan Kilang Kasim di Papua Barat Daya sebanyak 4.600 KL. 

"KPI menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder dan para pekerja, atas dukungan yang telah diberikan untuk terealisasinya produk B40 ini," ujarnya.

Sebagai informasi, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia, sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC), dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.

KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.

Abu Dhabi Sustainability Week 2025

ADSW 2025 : Pertamina NRE Motor Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan

Indonesia memiliki potensi energi terbarukan lebih dari 3.500 GW, yang mencakup energi surya, angin, bioenergi, dan panas bumi.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025