IHSG Ditutup Terpuruk di Level 6.956, Dua Hal Ini Diharap Bisa Stop Tren Koreksi
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian terjungkal ke level 6.956,66 pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Januari 2025. IHSG mengalami penurunan lanjutan sebesar 0,85 persen atau 60,21 poin.Â
Pergerakan indeks selama sesi kedua terpantau berada di rentang area 6.957-7.042. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 9,98 triliun.
Phintraco Sekuritas mengungkap, kemerosotan menyusul pelemahan sekitar 1 persen pada perdagangan Senin,13 Januari 2025. Secara teknikal, indikator pergerakan cenderung mendatar (flat).
"Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) serta pertumbuhan kredit (loan growth) yang sesuai ekspektasi diharapkan dapat menahan penurunan IHSG," demikian tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Anjloknya indeks dipicu melemahnya sejumlah sektor saham. Sektor kesehatan menyusut 1,36 persen, sektor konsumer non primer tergerus 0,98 persen, dan sektor keuangan merosot 0,89 persen.
Penurunan masih diimbangi dengan kenaikan beberapa sektor saham lain. Sektor teknologi melesat 1,51 persen, sektor material dasar melambung 0,88 persen dan sektor energi melonjak 0,85 persen.
Data Phintraco Sekuritas menunjukkan saham yang membukukan nilai transaksi tertinggi didominasi emiten bank besar seperti BBRI, BBCA, dan BMRI. Sedangkan, emiten saham dengan volume transaksi terbesar mencakup saham GOTO, BUMI, dan BRMS.
Di tengan kerugian IHSG, beberapa saham berhasil membukukan lompatan harga. Emiten saham ini berhasil mempertahankan kenaikan sejak penutupan sesi pertama diantaranya:
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Saham MDKA melonjak sebesar 10,85 persen atau 160 poin dan ditutup pada level 1.635.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Saham INCO melonjak 7,29 persen atau 250 poin hingga menembus level 3.680.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Saham MBMA ikut menyusul kenaikan sebesar 5,77 persen atau 24 poin menuju posisi 440.