Punya Pendapatan Pasif? Ini Tips Bijak untuk Mengelolanya Biar Gak Impulsif!

Ilustrasi Atur Keuangan
Sumber :
  • pexels.com/Karolina Kaboompics

Jakarta, VIVA – Memiliki pendapatan pasif memang terasa menyenangkan. Rasanya seperti mendapatkan penghasilan tambahan tanpa perlu usaha besar. Namun, jangan sampai pendapatan pasif yang kamu miliki justru terbuang percuma karena impulsif membelanjakannya pada hal-hal yang kurang bermanfaat. 

Rukun Raharja Catat Pendapatan Naik 37,9 Persen pada Kuartal III-2024

Agar pendapatan pasifmu bisa memberikan manfaat maksimal, berikut beberapa tips yang dilansir dari Instagram @sikapiuangmu, bagian dari OJK, yang bisa kamu terapkan. 

Ilustrasi Mengelola Keuangan

Photo :
  • pexels.com/Tima Miroshnichenko
Jerome Polin: Korupsi Rp1 T dengan Vonis 6 Tahun Bisa Dapat Rp20 Juta per Jam di Penjara

1. Prioritaskan Pengeluaran yang Paling Diperlukan

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memanfaatkan imbal hasil dari pendapatan pasif untuk kebutuhan prioritas. Misalnya, gunakan untuk membayar pajak, premi asuransi, cicilan, donasi zakat, atau kebutuhan pengeluaran bulanan lainnya. Dengan mengutamakan pos-pos ini, kamu akan lebih mudah mengelola keuangan tanpa merasa terbebani.

Dibandingkan Vietnam, Kenaikan PPN di Indonesia Dinilai Lebih Pro Rakyat karena Hal Ini

2. Putar Uang untuk Hal Produktif

Pendapatan pasif sebaiknya tidak hanya dihabiskan, tetapi juga diputar kembali untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Misalnya, investasikan sebagian hasilnya ke instrumen yang produktif. Namun, penting untuk selalu mematuhi prinsip 2L (Legal dan Logis). Artinya, pilih investasi yang sah secara hukum dan masuk akal dalam menghasilkan keuntungan.

3. Diversifikasi Investasi

Jangan pernah menempatkan seluruh dana pada satu instrumen investasi saja. Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Dengan menyebar investasi ke beberapa produk yang berbeda, kamu bisa melindungi asetmu dari fluktuasi pasar yang tidak terduga.

4. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat

Pastikan kamu memilih instrumen atau produk investasi yang aman, likuid, dan sesuai dengan kebutuhan portofolio keuanganmu. Investasi seperti reksa dana, deposito, atau saham blue-chip bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan keuanganmu.

Pendapatan pasif, seperti hasil investasi, bisa menjadi aset yang sangat berharga jika dikelola dengan baik. Pastikan kamu mengutamakan kebutuhan, berinvestasi dengan cerdas, dan tetap berpegang pada prinsip keuangan yang sehat. Dengan langkah-langkah ini, bukan hanya pendapatan pasifmu yang bertambah, tetapi juga kesejahteraan finansialmu di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya