IHSG Dibuka Melemah Bepotensi Rebound Seiring Anjloknya Bursa Asia-Pasifik
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 2 poin atau 0,03 persen di level 7.014 pada perdagangan Selasa, 14 Januari 2025.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menganalisa IHSG masih akan mencoba rebound pada perdagangan hari ini. Dia memprediksi IHSG juga menanti data inflasi Amerika Serikat (AS).
"IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound terbatas. Sambil menanti data inflasi AS dan BI rate di minggu ini," kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 14 Januari 2025.
Adapun Pasar saham kawasan Asia-Pasifik melemah setelah laporan pekerjaan AS yang dirilis Jumat pekan lalu. Indeks ASX 200 Australia turun 1,23 persen.
Sementara, Hang Seng Hong Kong turun 1,00 persen. Lalu, pasar Jepang sedang tutup karena hari libur nasional.
Di Korea Selatan, Kospi turun 1,04 persen dan Kosdaq melemah 1,35 persen. Pekan ini, Bank of Korea dijadwalkan mengadakan pertemuan. Sementara, Australia akan merilis data tingkat pengangguran untuk bulan Des-14 pada Kamis, 16 Januari 2025.
China dijadwalkan merilis data perdagangan bulan Desember 2024 pada, seraya mengumumkan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2024, data penjualan ritel, dan produksi industri pada Jumat pekan ini. Sedangkan, India diperkirakan akan melaporkan angka inflasi.
"Investor di Asia juga akan terus memantau imbal hasil obligasi pemerintah Tiongkok setelah BoC menghentikan pembelian obligasi pemerintah pada Jumat lalu," ujar Fanny.
Di sisi lain, Indeks CSI 300 China turun 0,27 persen dan Shanghai Composite turun 0,25 persen. "Level support IHSG di 6970-7000, sedangkan level resist berada di 7040-7065," kata Fanny.