Pos Indonesia Catat Bansos di Tangsel Sudah Tersalurkan ke 98 Persen Penerima
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos IND menggelontorkan, Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH) dan Program Sembako kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan ini diberikan untuk 6 bulan yang dimasukkan sekaligus dalam dua tahap sekaligus.
PosIND juga telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan distribusi sembako dan PKH di tiap wilayah berjalan efektif dan efisien. Persiapan tersebut mencakup pengorganisasian data penerima manfaat mulai dari daftar nominatif hingga undangan.
Di Tangerang Selatan, program ini dijalankan dengan persiapan matang, mekanisme yang terorganisir, komitmen dari PT Pos Indonesia dan mitra terkait yang terwujud pada koordinasi dan sinergi yang intens untuk kelancaran penyaluran bansos PKH dan program Sembako ini.
Executive Manager (EM) Kantorpos KC Tangerang Selatan, Aldy Fradinca mengatakan capaian penyaluran bansos PKH dan Sembako di minggu kedua Desember sudah mencapai 96 persen.
“Untuk penerima bantuan di Tangerang Selatan ini ada 9.599 penerima (KPM). Dan untuk sampai dengan sekarang alhamdulillah sudah tersalur di angka 96 persen. Nah, itu memang masih ada sisa 4 persen yang belum kita salurkan karena ada beberapa kendala,” ujar Aldy dalam keterangannya Senin, 13 Januari 2025.
Untuk bansos PKH dan Program Sembako tahap 3 dan 4 ini diberikan dengan metode yang disesuaikan agar penerima bisa mendapatkannya dengan mudah. Tiga metode penyaluran bansos yang telah terbukti efektif dan efisien tetap dijalankan PosIND.
Pengambilan bansos di Kantorpos terdekat, penyaluran melalui komunitas, dan pengantaran langsung ke rumah KPM atau door to door menjadi metode andalan PosIND mengakselerasi percepatan penyaluran bansos.
Aldy Fradinca mengutarakan bahwa pihaknya melakukan persiapan yang menyeluruh untuk menjamin kelancaran distribusi bantuan sosial ini.
“Kami membentuk tim Satgas, yaitu satuan tugas yang bertanggung jawab untuk menyukseskan penyaluran bansos di wilayah Tangerang Selatan. Selain itu, kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial serta Ketua Koordinator Pendamping PKH di wilayah ini untuk memastikan semua proses berjalan lancar,” jelasnya.
Mekanisme penyaluran yang dilakukan melalui tiga metode, yakni di kantor pos, komunitas, dan door-to-door dilukan PosIND agar bantuan dapat menjangkau seluruh penerima tanpa hambatan berarti.
“Door-to-door sangat membantu penerima yang mungkin tidak bisa datang ke lokasi penyaluran seperti Kantorpos atau titik komunitas,” jelas Aldy.
Aldy menjelaskan, capaian 96 persen bantuan sudah tersalurkan di Kota Tangsel, sementara sisanya masih terkendala karena beberapa penerima berada di luar kota atau alamatnya belum ditemukan.
“Ada kendala pastinya. Salah satunya ya penerima berada di luar kota, kemudian penerimanya pindah dan penerima sampai dengan saat ini belum kita temukan keberadaannya,” kata Aldy.
Menurut ALdy, justru tantangan di daerah Tangerang Selatan menarik karena demografi dan topografinya.
“Karena ini di perkotaan, di mana kawasannya itu luas, penduduknya itu padat, sangat padat. Dan kita harus berkunjung ke rumah-rumah, terutama pada saat door to door kita menemukan alamat rumah itu merupakan suatu tantangan tersendiri bagi teman-teman tim penyalur. Tim Satgas di KC Tangerang Selatan untuk bagaimana caranya bisa menyalurkan bantuan ini hingga ke tangan penerima bantuan di Tangerang Selatan,” imbuhnya.