Unilever Indonesia Bakal Jual Lini Bisnis Es Krim, Manajemen Buka Suara

Logo Unilever.
Sumber :
  • Unilever.co.uk

Jakarta, VIVA – Emiten produk kebutuhan rumah tangga alias fast moving consumer goods (FMCG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), bakal menjual lini bisnis es krim senilai Rp 7 triliun (tidak termasuk PPN) miliknya.

Nostalgia di Lidah: Vanilla dan Cokelat Tetap Rajanya Rasa Kuliner 2025

Melalui Keterbukaan Informasi BEI, Sekretaris Perusahaan UNVR, Padwestiana Kristanti mengatakan, penjualan bisnis es krim ini tergolong transaksi material, karena nilainya mencapai 204 persen dari posisi ekuitas perseroan yang sebesar Rp 3,43 triliun per 30 September 2024.

"Transaksi ini merupakan suatu transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK 17/2020, yang memerlukan persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB," kata Padwestiana dalam keterangannya, dikutip Senin, 13 Januari 2025.

Hong Kong Siap Investasi di Indonesia: Menko Airlangga Bahas Peluang Pengembangan Supply Chain dan Infrastruktur

Karenanya, guna memenuhi semua persyaratan dari aksi korporasi tersebut, UNVR bakal menggelar dua Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yakni RUPS Luar Biasa (RUPSLB) dan RUPS Independen.

Pemegang saham independen adalah pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan dalam transaksi tersebut, dan bukan pihak pihak terafiliasi dari direktur, komisaris, atau pemegang saham utama yang mempunyai benturan kepentingan atas transaksi tertentu.

Kinerja Makin Moncer, Erick Thohir Dorong MIND ID dan Inalum Melantai di Pasar Modal

Kantor Unilever Indonesia

Photo :
  • ist

Kedua RUPS itu juga bertujuan untuk meminta persetujuan para pemegang saham, atas rencana penjualan bisnis es krim kepada PT Magnum Ice Cream Indonesia. Perjanjian jual beli tersebut menyatakan bahwa UNVR akan melepas seluruh properti, hak, dan aset terkait bisnis es krim, hingga mencakup goodwill, kontrak-kontrak terkait sewa, tanah dan bangunan, hingga aset penelitian dan pengembangan (R&D).

Setelah RUPSLB, manajemen memastikan bahwa UNVR juga akan segera menggelar RUPS Independen di hari yang sama, guna membahas rencana penjualan bisnis es krim tersebut terkait adanya perubahan subjek perjanjian. Sebab, pada saat penandatanganan perjanjian pengalihan aset tanggal 22 November 2024 lalu, proses transaksi penjualan es krim dilakukan dari UNVR ke Magnum Ice Cream Indonesia. Di mana perusahaan induk akhir UNVR dan pembeli yakni sama-sama Unilever PLC.

Namun saat penyelesaian transaksi, keduanya tidak akan lagi memiliki hubungan afiliasi dengan pemisahan eksternal lewat demerger. Dimana perseroan dan pembeli tidak akan lagi memiliki pemegang saham pengendali utama yang sama. Perseroan akan tetap dikendalikan oleh Unilever PLC, sementara pembeli akan dikendalikan oleh perusahaan yang akan menjadi perusahaan induk utama dari Grup Es Krim, yakni TopCo Es Krim.

Kantor Unilever Indonesia

Photo :
  • ist

Setelah transaksi disepakati para pemegang saham, maka bisnis es krim tersebut tidak lagi dikendalikan oleh baik Unilever maupun perusahaan afiliasinya. Selain itu, manajemen mengakui bahwa transaksi penjualan bisnis es krim juga membukukan keuntungan bagi perseroan, yang sebagian akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai.

"Keuntungan ini pada akhirnya akan didistribusikan kepada pemegang saham, yang mencerminkan komitmen perseroan untuk memberikan nilai kepada pemegang saham," ujarnya.

Pergerakan IHSG beberapa waktu lalu (foto ilustrasi)

IHSG Sesi I Amblas 0,45 Persen, Simak Emiten yang Tetap Kinclong

IHSG) merosot 0,45 persen atau 32 poin pada sesi pertama perdagangan pasar, Senin, 13 Januari 2025. IHSG melemah ke level 7.056,86. Simak tiga saham menguat signifikan!

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2025