Bahlil Sebut Gaji Pekerja Proyek Hilirisasi Tinggi, Bisa Dongkrak Pendapatan Per Kapita RI
- Antara
Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek-proyek hilirisasi yang digencarkan Pemerintah saat ini, bisa menciptakan lapangan kerja dengan gaji yang berkualitas dan di atas Upah Minimum Regional (UMR).
Dia mengatakan, walaupun proyek-proyek hilirisasi termasuk ke dalam sektor padat karya, namun dirinya mengatakan bahwa penghasilan para pekerjanya bisa di atas UMR. Sehingga, hal itu dinilai mampu mendongkrak pendapatan per kapita Indonesia.
"Jadi hilirisasi ini pencipta lapangan pekerjaan, tapi dengan gaji yang berkualitas. Meskipun hilirisasi juga padat karya, tapi gajinya tinggi dan bisa membantu meningkatkan pendapatan per kapita kita," kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.
Dia mengatakan, apabila selama ini hilirisasi baru didorong pada komiditas nikel saja, maka saat ini upaya perluasannya pada komoditas lain juga sedang berjalan. "Misalnya seperti pada komoditas tembaga, bauksit, hingga timah," ujarnya.
![[dok. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama jajarannya, didampingi Kepala BPH Migas, Dirut Pertamina, dan Dirut PLN, dalam konferensi pers Penutupan Posko Nataru 2024-2025]](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2025/01/07/677d00cebc230-bahlil-kasih-sinyal-pangkas-jumlah-industri-penerima-harga-gas-murah_663_372.jpg "[dok. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama jajarannya, didampingi Kepala BPH Migas, Dirut Pertamina, dan Dirut PLN, dalam konferensi pers Penutupan Posko Nataru 2024-2025]")
[dok. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama jajarannya, didampingi Kepala BPH Migas, Dirut Pertamina, dan Dirut PLN, dalam konferensi pers Penutupan Posko Nataru 2024-2025]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Di sisi lain, Bahlil memastikan bahwa pihaknya juga tengah membangun pabrik metanol di Bojonegoro, guna mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan produksi metanol dalam negeri yang saat ini baru mencapai 500 ribu ton.
Menurutnya langkah itu sangat penting, karena pengembangan produksi dari B35 ke B40 membutuhkan sekitar 2,3 juta ton methanol. Padahal produksi metanol dalam negeri belum bisa lebih dari 500 ribu ton.
Bijih nikel mentah yang siap diolah menjadi feronikel (Foto Ilustrasi).
- Antara
"Artinya, kita selama ini impor 80 persen (dari kebutuhan methanol). Nah ini kita dorong untuk kita bangun (pabrik) metanol di Bojonegoro. Kemudian amonia, kita akan dorong untuk di Papua Barat," kata Bahlil.
Dia menekankan, Presiden Prabowo Subianto juga akan terus mendorong hilirisasi di semua sektor, mulai dari mineral dan batu bara (minerba), minyak dan gas (migas), perikanan hingga pertanian. Setidaknya, ada 26 hingga 28 komoditas yang akan dibidik untuk masuk program hilirisasi.
"Ada 26-28 komoditas yang akan didorong. Terutama pada sektor perikanan, kehutanan, pertanian, oil and gas, dan mineral batu bara," ujarnya.
Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua
Presiden Prabowo membntuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua
