Anindya Bakrie Bakal Dampingi Prabowo Kunjungan ke India, Lihat Pabrik Susu hingga Otomotif
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan dirinya dan anggota Kadin akan menemani Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan ke India pada 24 Januari 2025. Salah satu agendanya adalah mendatangi pabrik susu.
Anindya mengatakan, dalam kunjungannya ke India, akan berfokus pada industri kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, hingga teknologi.
"Rencana tanggal 24 Januari kami akan hadir di sana, di Delhi, tanggal 25-26 acaranya, 25 acara bisnis ke bisnis. Nah, di sini kita akan fokus kepada industri-industri seperti kesehatan, ketahanan energi, lalu ketahanan pangan, sampai kepada teknologi," ujar Anindya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Anindya menuturkan, para anggota Kadin yang ikut dalam kunjungan kerja ke India tidak hanya menghadiri agenda bisnis ke bisnis. Tetapi Kadin juga akan melihat industri di India, seperti industri susu.
"Kami akan melanjutkan dengan lawatan di sekitar Delhi untuk melihat industri-industri dari cow factory, misalnya milk factory. Jadi pabrik susu, sampai juga kepada industri kesehatan, rumah sakit, sampai juga kepada industri otomotif," jelasnya.
Anindya melanjutkan, India dan Indonesia dalam 20 tahun ke depan diperkirakan akan menjadi pasar terbesar keempat dan kelima terbesar di dunia. Maka dengan itu, dia menilai bahwa hubungan Indonesia dan India menjadi penting, guna mengembangkan pasar yang lebih luas.
"Hubungan dengan India sangat penting, bukan saja dari ekspor yang perlu lebih besar lagi, sekarang kita surplus tapi masih bisa lebih besar lagi. Tapi juga dari sisi investasi baik dari India ke Indonesia, maupun Indonesia ke India," jelasnya.
Prabowo Targetkan Bangun 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih di 2025
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah menambah target pembangunan Koperasi Desa Merah Putih yang semula 70.000 menjadi 80 ribu.
