Apa Itu Micro-Retirement? Tren 'Pensiun' Para Pekerja Gen Z dan Milenial

Ilustrasi Gen Z
Sumber :
  • Freepik.com

Jakarta, VIVA – Dalam beberapa tahun terakhir, micro-retirement mulai menjadi tren bagi para pekerja Gen Z dan milenial. Konsep ini, lahir dari meningkatnya tekanan kerja dan tingginya tingkat burnout di generasi muda.

Batas Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Naik Jadi 59 Tahun

Berdasarkan survei Pew Research Center tahun 2023, hanya 44% pekerja di bawah usia 30 yang merasa puas dengan pekerjaannya, dibandingkan dengan 67% pekerja berusia 65 tahun ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda lebih merasa kesulitan mempertahankan keseimbangan hidup di tengah tuntutan karier mereka.

Berbeda dengan generasi sebelumnya, seperti Baby Boomer dan Gen X, yang sering menunda pensiun karena alasan finansial, pekerja muda justru memilih berhenti sejenak dari karier mereka untuk "mengisi ulang" energi. Menurut Jes Osrow dari HR consultancy The Rise Journey, micro-retirement adalah konsep yang fleksibel, di mana pekerja mengambil cuti panjang, baik beberapa bulan atau bahkan tahun, untuk mengejar minat pribadi, beristirahat, atau memulai bisnis sampingan.

Generasi Beta Dimulai Tahun 2025, Berikut Definisi, Karakteristik, dan Tantangan yang Harus Dihadapi!

Apa Itu Micro-Retirement?

Ilustrasi frugal living

Photo :
  • Freepik.com
Keuangan juga Harus Dikelola dengan Baik dan Bijak

Melansir dari News18, micro-retirement didefinisikan sebagai jeda karier yang dilakukan oleh seorang pekerja untuk tujuan tertentu. Misalnya, memulihkan kesehatan mental atau fisik, mengejar hobi, atau menjalankan proyek pribadi.

Menurut survei oleh Gallup, tingkat pekerja yang merasa "berhasil dalam hidup mereka" mencapai titik terendah sejak 2009, terutama akibat pandemi, model kerja hybrid, dan perubahan pola kerja.

Salah satu manfaat micro-retirement ini yakni mengatasi burnout. Jes Osrow, menjelaskan bahwa jeda ini kerap  menjadi kesempatan bagi individu untuk mengembalikan semangat dan produktivitas mereka.

Selain itu, bagi banyak orang, micro-retirement memberikan ruang untuk fokus pada hal-hal yang jarang sempat dilakukan. Misalnya, belajar keterampilan baru atau berlibur panjang.

"Micro-retirement juga menjadi cara untuk memperbaiki hubungan dengan pekerjaan dan kehidupan," kata Osrow seperti dikutip pada Rabu, 8 Januari 2025.

Cara Menjalani Micro-Retirement

Sebelum menjalani "micro-retirement" atau jeda karier, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan.

1. Perencanaan Finansial

Sebelum mengambil keputusan ini, penting untuk memotong pengeluaran hingga 25-35% untuk memastikan kestabilan keuangan saat Anda menjalani micro-retirement.

2. Tetap Terhubung

Menurut The Latin Times, menjaga jaringan profesional selama jeda karier bisa membantu Anda menemukan pekerjaan baru hingga 58% lebih cepat.

3. Pengembangan Diri

Alokasikan waktu 5-7 jam per bulan untuk belajar keterampilan baru, sehingga Anda tetap relevan di pasar kerja.

Itu dia penjelasan terkait micro-retirement yang menjadi tren para pekerja muda. Bagaimana, apakah Anda tertarik melakukannya?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya