Dari Pendanaan hingga Pengaruh China, Ekonom Beberkan Untung-Rugi RI Gabung BRICS

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Keuntungan Indonesia bergabung dengan BRICS disebut dapat membantu pemerintahan Prabowo Subianto untuk mencapai sejumlah target ekonomi yang dicanangkan termasuk pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede membeberkan sejumlah manfaat bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS. Pertama, Indonesia akan mendapat akses ke New Development Bank (NDB) BRICS untuk pembiayaan proyek infrastruktur, termasuk energi dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"NDB menawarkan pendanaan tanpa conditionality yang ketat, memberikan fleksibilitas kepada Indonesia," kata Josua saat dihubungi VIVA, Rabu, 8 Januari 2025.

Kedua, BRICS menawarkan alternatif dari dominasi ekonomi Barat. Indonesia dapat memperkuat kerja sama dengan Tiongkok, India, dan negara anggota lainnya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di sektor strategis seperti teknologi dan energi.

Indonesia resmi masuk ke dalam BRICS

Photo :
  • Dok Sugiono

Ketiga, sebagai anggota BRICS, Indonesia dapat mendorong agenda negara-negara berkembang dan memperkuat posisi strategisnya di panggung internasional, selaras dengan visi pemerintah untuk menjadi pemimpin Global South. Keempat, dukungan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional diharapkan mengurangi ketergantungan pada dolar AS, mendukung stabilitas ekonomi jangka panjang.

"Kelima, BRICS dapat membuka peluang untuk mengakses pasar negara anggota lainnya, meskipun perdagangan intra-BRICS saat ini masih terbatas," ujarnya.

Meski demikian, Josua juga menjelaskan beberapa potensi kerugian bagi RI bergabung dengan BRICS. Pertama, Tiongkok mendominasi BRICS secara ekonomi, sehingga kerja sama ini berpotensi memperbesar ketergantungan Indonesia pada Tiongkok terutama dalam sektor perdagangan dan investasi.

Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS

Kedua, bergabungnya Indonesia dalam BRICS dapat dilihat oleh negara-negara Barat sebagai keberpihakan pada blok alternatif, dan berpotensi memengaruhi hubungan dengan AS dan mitra Barat lainnya.

Ketiga, perbedaan kepentingan ekonomi di antara negara anggota BRICS (seperti Tiongkok dan India) dapat membatasi efektivitas kolaborasi. Selain itu, ekonomi negara seperti Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan saat ini menghadapi tantangan yang signifikan, yang dapat memengaruhi stabilitas blok. 

MIND ID Fokus Garap 5 Proyek Strategis Ini Pastikan Hilirisasi Lebih Progresif 2025

Keempat, manfaat ekonomi nyata bagi Indonesia dari keanggotaan BRICS diperkirakan tidak akan langsung terlihat dalam jangka pendek, terutama karena perdagangan intra-BRICS masih rendah dan sebagian besar berpusat pada Tiongkok.

"Jadi secara keseluruhan, bergabungnya Indonesia ke BRICS menawarkan peluang untuk diversifikasi ekonomi dan promosi agenda Global South, namun juga menghadirkan tantangan dalam bentuk risiko geopolitik dan ketergantungan yang lebih besar pada Tiongkok," ujarnya.

Budiman Sudjatmiko Beberkan Perputaran Uang di Desa dari Makan Bergizi Gratis
Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi berkembang BRICS

China Congratulates Indonesia on Becoming a Full BRICS Member

Indonesia officially became the tenth full member of the international group of emerging economies, BRICS, on Monday (Jan 6).

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025