Layanan Marketplace Ditutup Bikin Saham Bukalapak Terjun Bebas, Segini Nilainya

Logo Bukalapak.
Sumber :
  • Dok.Bukalapak

Jakarta, VIVA – PT Bukalapak.com Tbk memutuskan untuk menutup layanan marketplace mereka, dan hanya menyisakan layanan transaksi untuk produk-produk virtual yang bisa melayani ragam kebutuhan pembayaran/transfer masyarakat. Misalnya pulsa prabayar/pasca bayar, paket data, token listrik, prakerja, Bukasend, angsuran kredit, BPJS Kesehatan, air PDAM, telkom, TV kabel & internet, pajak PBB, penerimaan negara, voucher streaming, bayar denda tilang, PPh Final, PPN, PPh 21, SBN, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Rebound Seiring Kenaikan Bursa Asia-Pasifik

Kebijakan menutup layanan marketplace-nya itu langsung berdampak signifikan bagi pergerakan saham BUKA di pasar modal, milik emiten yang awalnya memperkenalkan diri sebagai kanal jual-beli dan marketplace tersebut.

Pantauan VIVA di RTI, saham BUKA dibuka anjlok 3 poin atau 2,45 persen di level Rp 119 pada perdagangan Rabu pagi, 8 Januari 2025, dibandingkan penutupan Selasa 7 Januari 2024 kemarin di level Rp 122. 

Bursa Asia Lesu Menyusul Kerugian di Wall Street Tertekan Anjloknya Saham Teknologi

Hingga pukul 10.30 WIB, saham BUKA bahkan terlihat masih ditransaksikan di zona merah pada level Rp 118, anjlok 4 poin atau 3,28 persen. Selama perdagangan saham berjalan, saham BUKA tercatat sempat menyentuh level terendah di angka Rp 113. 

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Tutup Layanan Marketplace, Bukalapak Fokus Jualan Token Listrik hingga Angsuran Kredit

Sebelumnya, pihak Manajemen BUKA telah menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya transformasi Bukalapak, untuk meningkatkan fokus kinerja mereka pada produk virtual.

"Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak," kata Manajemen Bukalapak dalam keterangannya, dikutip Rabu, 8 Januari 2025.

Implementasi kebijakan Bukalapak ini akan diberlakukan pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB, yang akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan di Bukalapak. Karena sangat memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha para Pelapak, maka pihak Manajemen pun berkomitmen untuk membuat proses transisi ini dapat berjalan sebaik mungkin.

Untuk kategori produk yang bisa dibeli hingga 9 Februari 2025 diantaranya adalah aksesoris rumah, elektronik, e-voucher, fashion anak, fashion pria. fashion wanita, food, games, handphone. hobi & koleksi, industrial.

Kemudian ada pula kamera, kesehatan, komputer. logam mulia, luxury, media, mobil, part & aksesoris, motor. olahraga, perawatan & kecantikan, perawatan rumah tangga. perlengkapan bayi, perlengkapan kantor. Lalu personal care, rumah tangga, sepeda, tiket & voucher, hingga vape. Pedagang Bukalapak dipastikan masih akan bisa mengunggah produk baru hingga Sabtu, 1 Februari 2025. Setelah tanggal ini maka pedagang tidak lagi bisa menambah produk baru.

"Kami menyarankan kepada Pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi," ujar Manajemen BUKA.

Sebagai informasi, untuk semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB, akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet. Sementara untuk kebutuhan lainnya seperti pencairan dana di luar dari tanggal 14 Maret 2024, dapat dilakukan via email kepada Bukalapak melalui: bl.id/bukabantuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya