Bursa Asia Kinclong Tersengat Reli Saham Teknologi di Wall Street
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat di awal pembukaan pasar Selasa, 7 Januari 2025. Kenaikan menyusul reli saham teknologi di Wall Street sehingga dua indeks acuan catat keuntungan berturut-turut (back to back).
Emiten saham semi-konduktor melesat setelah Foxconn mengumumkan pendapatan kuartal IV-2024 surplus sekaligus menjadi rekor. Hal tersebut turut mendorong lonjakan saham Nvidia.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd ikut naik ke rekor tertinggi selama sesi perdagangan Senin, 6 Januari 2025. Pelaku pasar memprediksi saham tersebut akan lanjut menguat mengingat optimisme meningkat imbas kenaikan pesat di sektor teknologi semalam.
Reli saham teknologi mendorong dua indeks acuan di Wall Street meningkat signifikan. Sayangnya, indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi tipis 0,06 persen.
Indeks S&P 500 melonjak pesat sebesar 0,55 persen. Nasdaq Composite meningkat sebanyak 1,24 persen.
Kecemerlangan Wall Street menjadi sentimen positif terhadap pergerakan indeks di kawasan Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang berbalik menguat 1,96 persen.Â
Indeks Topix melambung 0,73 persen. Saham Nippon Stell Corp tergerus 1,6 persen setelah perusahaan dilaporkan menggugat US Steel. Perusahaan keberatan atas keputusan Joe Biden memblokir pengambilalihan senilai US$ 14,9 miliar. Â
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,21 persen. Begitu juga Kosdaq menyusul kenaikan sebesar 0,34 persen.
Perdagangan pasar Korsel mendapat pengaruh positif lantaran saham Samsung Electronics kembali naik. Saham Samsung Electronics melonjak 1,2 persen.
S&P/ASX 200 Australia menguat 0,22 persen. Hal ini membukukan keuntungan selama empat hari bertuntun.Â
Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah. Indeks turun dari 19.688,29 menjadi 19.664.