Optimis Ekonomi Tumbuh, Mendag Targetkan Nilai Ekspor 2025 Bisa Kantongi Rp4.768 Triliun
- VIVA/Ayesha Puri
Jakarta, VIVA – Memasuki tahun 2025, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berharap bahwa proyeksi ekonomi dan perdagangan akan lebih baik. Mendag Budi menyampaikan target ekspor diproyeksi tumbuh 7,1 persen atau senilai US$ 294,45 miliar.
Mendag Budi mengatakan sektor perdagangan memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di samping itu, menciptakan lapangan kerja khususnya para pelaku UMKM serta memastikan ketersediaan dan kestabilan harga barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.Â
Hal tersebut sejalan dengan pilar utama dalam menyusun strategi perdagangan. Di mana mencakup pengamanan pasar barang negeri, pasar ekspor, serta peningkatan UMKM Bisa Ekspor.Â
Mendag Budi menyampaikan kebijakan ini diharapkan Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi domestik sekaligus memperkuat posisi di pasar internasional. Tak hanya itu, tentunya dapat memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Beberapa lembaga dunia memprediksi ekonomi global pada tahun 2025 akan tumbuh pada kisaran 2,7 persen sampai 3,2 persen. Proyeksi tersebut sedikit lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperhitungkan akan mencapai angka 5,1 persen sampai 5,2 persen pada tahun 2025. Presiden Prabowo Subianto optimis menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri mampu melesat 8 persen di tahun 2029 mendatang.
Dalam pemaparan capaian kinerja Kementerian Perdagangan pada Senin, 6 Januari 2025, Mendag Budi Santoso menyampaikan target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen di tahun 2025. Pertumbuhan akan meruap dana senilai US$294,45 miliar setara Rp 4.768,1 triliun.Â
Target tersebut ditetapkan dengan melakukan perhitungan dengan memperhatikan beberapa faktor. Mulai dari tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, PDB dunia, nilai tukar hingga harga komoditas dunia serta harga keuntungan dunia.
"Angka tersebut masih bersifat sangat dinamis mengingat dan riset Kemendag Kemendag masih dalam proses pembahasan," ujar Mendag Budi.