Wacana Stasiun Karet Ditutup Bikin Netizen Heboh, KAI Commuter: Belum Dilakukan Dalam Waktu Dekat
- Dok. KAI Commuter
Jakarta, VIVA – Wacana penutupan Stasiun Karet memicu pro dan kontra di kalangan netizen. Lokasi strategis stasiun ini, yang dekat dengan kawasan perkantoran seperti Kuningan, Benhil, Senayan, dan Penjompongan, membuat banyak pihak merasa khawatir atas dampaknya jika stasiun ini benar-benar ditutup.
Protes dan diskusi terkait rencana ini pun ramai dibicarakan di media sosial seperti Instagram hingga X (Twitter). Banyak netizen yang menyuarakan pendapat mereka mengenai pentingnya keberadaan Stasiun Karet.
Isu penutupan ini juga memicu perhatian luas, karena Stasiun Karet menjadi salah satu pilihan akses penting menuju berbagai kawasan pusat bisnis Jakarta. Namun, KAI Commuter memastikan bahwa penutupan tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, sehingga masyarakat pengguna KRL tetap dapat menggunakan stasiun ini untuk sementara waktu.
Hal tersebut disampaikan VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus. Dia menjelaskan bahwa rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City masih dalam proses kajian dan membutuhkan pembahasan mendalam dengan berbagai pihak terkait.
"Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 3 Januari 2025.
Saat ini, KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas di Stasiun BNI City, termasuk memperbaiki selasar pejalan kaki dan membangun area usaha untuk mendukung UMKM. Pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City bertujuan memangkas waktu tempuh Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta dari hampir 1 jam menjadi sekitar 40 menit.
Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, dalam setahun terakhir (2024), sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta. Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20% atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami," kata Joni.