Ketua OJK Soroti Kontribusi Pasar Modal ke PDB RI, Masih Kalah dari Thailand hingga Malaysia

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut, kontribusi pasar saham Indonesia terhadap Produk Domestik (PDB) masih rendah. Bahkan Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan India, Thailand, dan Malaysia.

OJK Siapkan Aturan Paylater terkait Batas Usia hingga Pendapatan

Hal ini disampaikan Mahendra dalam acara pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025. Adapun kontribusi pasar saham Indonesia terhadap PDB sebesar 56 persen.

"Kontribusi pasar saham terhadap PDB walaupun tumbuh, masih berada di bawah negara kawasan seperti India sebesar 140 persen, Thailand 101 persen, atau Malaysia 97 persen," ujar Mahendra Kamis, 2 Januari 2025.

Timnas Malaysia Rekrut Mantan Pemain Borussia Monchengladbach

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Mahendra menilai, kondisi tersebut menunjukkan bahwa untuk perlu dilakukan penguatan ekosistem pasar modal, guna merealisasi potensi pertumbuhan di sektor ini.

Kombes Donald Jalani Sidang Etik Buntut Kasus Pemerasan WN Malaysia Penonton DWP

"Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa untuk merealisasikan ruang dan potensi pertumbuhan pasar modal yang masih sangat besar diperlukan perkuatan ekosistem pasar modal kita. Sehingga meningkat aspek integritas pasar yang menjadi landasan utama well functioning and efficient capital market," katanya.

Dia berpandangan, kinerja pasar modal yang positif ini akan menjadi modal penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, OJK dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program strategis pemerintah.

"Berbagai program tersebut difokuskan pada penguatan dan pengembangan pasar modal. Salah satunya melalui peningkatan pendalaman pasar, antara lain peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat," imbuhnya.

Ilustrasi transaksi perbankan.

Tutup Tahun 2024, OJK Sebut Perbankan RI Berdaya Tahan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, menutup tahun 2024, sektor perbankan Indonesia kembali menunjukkan daya tahan (resilient) di tengah ketidakpastian global.

img_title
VIVA.co.id
1 Januari 2025