Pembangunan di KEK Kura-Kura Serangan Bali Tak Mengganggu Penerbangan di Bandara
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Bali, VIVA – Kepala Komunikasi PT Bali Turtle Island Development (BTID) Zakki Hakim mengaku belum mengetahui terkait pembangunan yang dianggap bermasalah di KEK Kura Kura Serangan, Bali, jalur penerbangan di Bandara Ngurah Rai.
Akan tetapi, pengelola BTID memastikan bangunan di KEK Kura-Kura Serangan tidak mengganggu penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Zakki mengatakan, pembangunan yang ada di KEK Kura Kura terukur dan mengikuti peraturan daerah Provinsi Bali.
Ia menyebut satu bangunan bertingkat yang sudah jadi dan berfungsi adalah kampus United in Diversity (UID).
"Jadi saya juga tidak tahu, (di sini) mau ada bangunan tinggi, bangunan tinggi seperti apa," kata Zakki, Senin, 30 Desember 2024.
Ia menjelaskan, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pihaknya wajib memberikan laporan secara rutin kepada pemangku kepentingan dari tingkat Kota hingga Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi.
Setiap dua minggu sekali, laporan terkait progres yang berjalan juga disampaikan kepada Dewan Nasional KEK, Dewan Kawasan Provinsi dan Kota.
"Setiap tiga bulan sekali kita memberikan laporan tertulis terkait progres pembangunan, investasi yang masuk, jumlah tenaga kerja termasuk UMKM yang diberdayakan," kata Zakki Hakim.
"Bangunan ini juga harus mengikuti standar yang ditetapkan oleh pemerintah," tambahnya.
Menurutnya, bangunan bertingkat yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura di antaranya, gedung yang digunakan sebagai kampus UID. Di kawasan khusus itu juga tengah dibangun sekolah dan Grand Outlet Bali berlantai dua.
"Ini pertama kali saya dengar ya, tapi kalau memang ada masukan dari pihak pemerintah, pastinya sudah disampaikan di setiap rapat yang kita adakan secara periodik tadi," kata Zakki.
"Posisi kami di sini jauh dengan bandara," ucapnya.