BPOM Siap Panggil Dokter Detektif yang Sebut Skincare Overclaim, Begini Alasannya
- Instagram @dokterdetektifreal.
Jakarta, VIVA – Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan rencana untuk memanggil seorang dokter detektif atau kerap disebut 'Doktif' yang viral di media sosial.
Hal itu dikarenakan Doktif kerap membongkar klaim berlebihan (overclaim) dari sejumlah produk skincare. Tentu hal tersebut menarik perhatian publik Tanah Air di media sosial.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan pihaknya secara tegas akan memanggil Doktif. Panggilan tersebut juga dilakukan kepada para influencer yang saat ini aktif membuat konten terkait skincare.
"Yang jelas kalau berdasarkan perintah Undang-Undang yang diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan kosmetik itu, yaitu lembaga resmi yang namanya BPOM, tidak pernah ditugaskan dokter detektif ini," kata Taruna Ikrar, dikutip VIVA dari Antara Selasa, 31 Desember 2024.
Perlu diketahui, Doktif merupakan dokter kecantikan asal Surabaya yang sering membuat konten 'membedah' kandungan skincare di pasaran. Konten yang dirinya buat dibagikan ke masyarakat melalui media sosial TikTok.
"Timbul pertanyaan, apa langkahnya badan POM. Pertama tentu pengen panggil dokter detektif untuk menanyakan motifnya, karena kita tidak tahu apa motifnya," tambahnya.
Lebih lanjut, setelah pemanggilan tersebut dan nantinya mengetahui maksud dan tujuan dari para influencer, ini akan bisa membantu Badan POM untuk menjalankan program mereka pada 2025.
Sejatinya, adanya konten dari Doktif ini yang menilai dan mengelompokkan skincare overclaim atau terindikasi berbahaya, BPOM sendiri sebenarnya merasa terbantu. Adanya panggilan ini tentu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai temuan-temuan yang diungkapkan oleh dokter tersebut.
Alhasil adanya panggilan tersebut memicu tanggapan dari warganet dalam komentar yang diunggah oleh akun media sosial dalam membahas permasalahan ini. Beberapa dari mereka menanyakan terkait tugas BPOM.
"Viralnya udah lama, dari kemana aja BPOM," tulis warganet dalam komentar.
"Dan setelah Viral baru lah sistem bekerja secara terstruktur, sistematis dan masif," tulis warganet lainnya dalam komentar.