Harga Bitcoin Jatuh Menjelang Malam Pergantian Tahun Baru 2025, Pertanda Apa?
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Menjelang pergantian tahun baru 2025, harga Bitcoin menunjukkan tren penurunan yang cukup besar. Mata uang kripto terbesar di dunia ini, turun hingga sekitar USD92.000, level terendah sejak melewati USD100.000 pada awal Desember 2024.Â
Penurunan harga ini menimbulkan pertanyaan di kalangan investor, apakah ini hanya koreksi sementara, atau tanda awal dari tren bearish yang lebih besar?
Menurut data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin mengalami penurunan 16% dari puncaknya pada USD108.000 pada 17 Desember. Penurunan ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit-taking) para pemegang jangka panjang yang ingin merealisasikan keuntungan setelah kenaikan lebih dari 100% sepanjang 2024.
Selain itu, kondisi makroekonomi global turut memengaruhi pasar. Salah satunya, ketidakpastian mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve, yang diperkirakan akan menunda pemotongan suku bunga hingga Maret 2025, sehingga memicu kehati-hatian di kalangan investor.Â
Tak hanya itu, pasar saham AS, termasuk indeks S&P 500 dan Nasdaq, juga turun lebih dari 1%, memperburuk sentimen di pasar aset digital. Bahkan, meskipun beberapa pemain besar seperti MicroStrategy dan Tether terus membeli Bitcoin dalam jumlah besar, harga tetap menunjukkan tren penurunan.Â
Mengutip dari Finance Magnets, MicroStrategy baru saja menambah 2.138 BTC ke portofolionya, menjadikan total kepemilikan mereka sebanyak 446.400 BTC. Tether juga meningkatkan cadangan Bitcoin-nya menjadi lebih dari USD7,7 miliar.
Namun, langkah ini belum cukup untuk mengimbangi tekanan jual yang melanda pasar. Analisis teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin kesulitan mempertahankan level support penting.Â
Pada grafik harian, harga gagal melewati rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 50 hari dan mendekati support kritis di USD91.883 sebelum kembali naik ke USD94.325.
Bagaimana Prospek Bitcoin di 2025?
Secara teknis, jika harga Bitcoin turun di bawah support USD91.000, ada kemungkinan harga dapat jatuh lebih dalam ke level USD72.341, USD67.928, atau bahkan USD61.152. Indikator RSI saat ini berada di 44, menunjukkan bahwa tekanan jual masih mendominasi.
Memasuki 2025, prospek Bitcoin tetap penuh ketidakpastian. Setelah kenaikan luar biasa di 2024, pasar tampaknya memasuki fase konsolidasi atau bahkan awal dari tren bearish. Investor diharapkan tetap waspada terhadap volatilitas tinggi yang kemungkinan besar akan mendominasi pasar di tahun mendatang.