Resolusi JICT 2025, Serikat Pekerja Ingin Wujudkan Produktivitas Pelabuhan Terbaik
- Istimewa
VIVA – Ketua Serikat Pekerja PT. Jakarta International Container Terminal (SP JICT) Bayu Saptari memiliki resolusi 2025 agar JICT tetap menjadi terminal dengan produktivitas terbaik.
Bayu menyampaikan dengan menjaga produktivitas dalam level terbaik, JICT dapat mempertahankan posisi competitive advantage diantara terminal petikemas lain sehingga pekerja dan pengguna jasa juga turut merasakan dampak positifnya.
“Untuk mendukung terciptanya produktivitas terbaik harus diimbangi dengan peningkatan kualitas peralatan, saat ini cukup banyak peralatan di JICT telah melewati umur pakai dan fasilitas yang perlu diperbaiki," ujar Bayu saat Acara Refleksi 2024 dan Resolusi 2025 SP JICT di Gedung Gate JICT, Jakarta Utara, pada Senin (30/12/2024).
Ia menambahkan, selain penggantian peralatan, peningkatan keamanan cyber, revitalisasi Dermaga Barat dan perbaikan elevasi lapangan penumpukan merupakan hal yang mendesak dilakukan oleh JICT.
"Tertundanya revitalisasi dermaga barat dan perbaikan elevasi lapangan penumpukan terjadi karena belum adanya kesepahaman antara pemegang saham JICT, siapa yang akan menanggung biaya investasi. Dampaknya lapangan penumpukan JICT tergenang rob belum lama ini," ujar Bayu.
Bayu mengatakan, kebutuhan perbaikan peralatan dan fasilitas JICT yang terlambat sebagai akibat dari penurunan kemampuan investasi perusahaan.
"Kami melihat ini akibat beban skema rental fee dengan nilai fix, bukan proporsional berdasarkan revenue perusahaan seperti yang berlaku sebelum perpanjangan kontrak," kata Bayu.
Selain itu, Bayu menyampaikan pentingnya kualitas SDM yang handal dan hubungan industrial yang sehat dalam menunjang tercapainya produktivitas terbaik.
"Hal ini termasuk perlindungan bagi pekerja dan penciptaan kondisi kerja yang aman, nyaman serta kondusif,” ujarnya.
Di sisi lain, ia menilai pembangunan alat pemindai Hi Co Scan yang ditempatkan di terminal JICT harus diimplementasikan secara hati-hati.
“Kami mengapresiasi Ditjen Bea Cukai terkait peningkatan fungsi pengawasan lewat fasilitas Hi Co Scan ini. Namun, perlu diperhatikan dampak pada pelayanan operasional di JICT. Termasuk tarif kepada pengguna jasa agar tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi di pelabuhan,” katanya.
Bayu berharap dari poin-poin refleksi tersebut, perbaikan tata kelola perusahaan dan keberlanjutan JICT dapat terwujud.
"SP JICT mengharapkan komitmen penuh dari pemegang saham dan manajemen PT. JICT untuk mengedepankan prinsip dan nilai-nilai sustain dalam setiap kegiatan perusahaan. Termasuk prinsip sustain dalam menjaga perlindungan bagi pekerja," ujar Bayu.