Anindya Bakrie Ungkap Strategi Kadin Dukung Pemerintah Capai Target Ekonomi 8 Persen
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie menyatakan Kadin siap mendukung target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sebesar 8 persen.
Anindya mengatakan, untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen tersebut terdiri dari dua cara.Â
"Semua (target ekonomi 8 persen) itu tentu disini lah tugas Kadin," ujar Anindya dalam acara Kadin Global dan Domestic Economic Outlook 2025 di Menara Kadin, Jakarta, Senin, 30 Desember 2024.Â
Anindya menjelaskan, cara pertama untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi tersebut pertama Kadin siap berkolaborasi dengan pemerintah dan perusahaan BUMN untuk memberdayakan pelaku UMKM domestik.
Menurutnya hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo untuk menghapuskan utang pelaku UMKM di bank. Dia menilai, kebijakan tersebut dapat meringankan beban pelaku UMKM Indonesia yang kesulitan mengakses modal perbankan akibat gagal bayar utang.
"Program-program seperti misalnya pengampunan hutang dari UMKM yang bisa membuat mereka beraktivitas kembali dalam dunia usaha," terangnya.
Kedua, Kadin juga akan menjadi mitra strategis yang baik pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Salah satunya dengan membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan sampai 0 persen.
Anindya menilai Prabowo memiliki kemampuan meyakinkan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Saya menyaksikan sendiri bahwa salah satu hal yang paling penting untuk Indonesia adalah investasi. Saya melihat kemampuan Pak Presiden kita semua untuk meyakinkan investasi untuk hadir di Indonesia," katanya.
Anindya berpandangan investasi sendiri menjadi berpotensi besar menjadi katalis bagi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, pertumbuhan ekonomi nasional akan ditopang oleh kegiatan investasi.
"Dan saya meyakini ini semua akan menjadi cikal bakal kebangkitan atau keberlanjutan daripada investasi yang sangat-sangat dibutuhkan di Indonesia. Walaupun masih banyak tantangan di sana-sini, baik dari luar negeri dan dalam negeri, mempunyai potensi yang luar biasa," imbuhnya.