Kaleidoskop 2024: Rupiah Bergejolak Hampir Sentuh Rp 16.500 per Dolar AS
- ANTARA
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah sepanjang 2024 mengalami ujian berat, dan terus bergerak fluktuatif. Ketidakpastian global akibat perang, arah kebijakan suku bunga the Fed, hingga kebijakan Donald Trump mewarnai pergerakan rupiah tahun ini.
Sepanjang tahun ini, rupiah bergerak di rentang Rp 15.000 hingga Rp 16.000. Nilai tukar rupiah tembus ke level Rp 16.000 setelah libur panjang Lebaran 2024, dan mencapai level tertinggi pada Juni 2024.
1. Bergejolak sejak awal tahun
Pada 2 Januari 2024 berdasarkan data perdagangan, rupiah melemah 0,39 persen ke posisi Rp 15.459 per dolar AS. Pergerakan tertinggi rupiah tercatat pada 29 Januari 2024, yang melemah sebesar 0,03 persen ke level Rp 15.830.Â
Melemahnya rupiah di Januari ini disebabkan memanasnya situasi di Timur Tengah, membaiknya data perekonomian di AS, hingga sentimen pemangkasan suku bunga the Fed.
Kemudian pada Februari 2024, rupiah masih lanjut melemah, yang mana pergerakan rupiah masih berada di level Rp 15.500-an. Begitu juga pada bulan Maret rupiah melemah di level Rp 15.884 per dolar AS.
Lalu mata uang garuda ini, pada April 2024 mulai memasuki level Rp 16.000 per dolar AS. Rupiah tercatat ambruk usai libur Lebaran Idul Fitri pada 16 April 2024, rupiah melemah 1,77 persen ke posisi Rp 16.128 per dolar AS.Â
Berdasarkan catatan VIVA, rupiah pada 19 April 2024 menyentuh level Rp 16.270 per dolar AS. Melemahnya rupiah ini karena solidnya data perekonomian Amerika Serikat (AS) seperti indeks manufaktur di kawasan Philadelphia, dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan. Penguatan dolar AS juga didorong oleh konflik di Timur Tengah antara Israel-Iran.
Merespons pelemahan rupiah yang semakin dalam ini, Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.Â
"Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers.
Selanjutnya, pada Mei 2024, pergerakan nilai rupiah mengalami fluktuatif dari Rp 16.000 ke Rp 15.900 hingga akhir bulan. Namun, puncak tertinggi pergerakan rupiah ini terjadi di bulan Juni 2024.Â
Pada 21 Juni 2024 rupiah melemah sebesar 50 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp 16.480 per dolar AS. Ambruknya mata uang rupiah ini juga masih dipicu oleh sentimen the Fed yang tidak ingin terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.Â
2. Melemah jelang tutup tahun 2024
Lalu pada Agustus 2024, nilai tukar rupiah mulai tercatat jinak. Rupiah yang sebelumnya mencapai level Rp 16.000 per dolar AS, kini sudah kembali menguat ke level Rp 15.329 per dolar AS pada 26 Agustus 2024.Â
Perkasanya mata uang Indonesia ini didorong oleh kepastian dari the Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September 2024. Hal ini dipastikan oleh Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powel setelah melihat data inflasi negara tersebut.Â
Kemudian pada bulan September 2024 nilai tukar rupiah sempat menyentuh level Rp 15.092. Pada bulan ini sentimen rupiah dipengaruhi oleh keputusan the Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps), hingga serangan Israel ke Lebanon.Â
Begitu juga pada Oktober dan November, nilai tukar rupiah bergerak di level Rp 15.000-an. Pada November sentimen pergerakan rupiah mayoritas didorong oleh Pemilihan Presiden (Pilpres) AS hingga hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Lalu, pada Desember nilai tukar rupiah kembali ke level Rp 16.000 per dolar AS. Tercatat pada 20 Desember 2024 atau jelang Natal, rupiah bertengger di level Rp 16.309 per dolar AS. Sedangkan pada hari ini nilai tukar rupiah di level Rp 16.180 per dolar AS.Â
3. Proyeksi 2025
Adapun untuk tahun ini Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah akan ada di kisaran Rp 15.700-Rp 16.100 per dolar AS. Kemudian tahun 2025 diproyeksi rupiah menguat di kisaran Rp 15.300-Rp 15.700 per dolar AS.
Sementara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) nilai tukar rupiah ditargetkan sebesar Rp 16.000 per dolar AS.Â
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong saat dihubungi VIVA memperkirakan, nilai tukar rupiah dapat berpeluang melemah mencapai level Rp 17.000 per dolar AS.Â
"Akhir tahun sekitar Rp 16.200. Tahun depan, peluang melemah hingga Rp 17.000 tahun depan sangat terbuka," imbuhnya.