Cerita Prabowo Ditantang Pihak Luar Negeri Tumbuhkan Ekonomi RI 8 Persen
- YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 8 persen di bawah kepemimpinannya. Dia menyebutkan akan membuat pihak-pihak dari luar negeri kaget dengan capaian tersebut.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2025-2029 di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024.
"Saya optimis, saya yakin bahwa kita akan berbuat baik dan kita akan bikin kaget semua pihak, pihak-pihak luar negeri," kata Prabowo dalam sambutannya.
Di sisi lain, Prabowo bercerita dia ditantang pihak dari luar negeri untuk menumbuhkan perekonomian RI menjadi 8 persen. Jika berhasil, Prabowo akan ditraktir makan malam gratis.
"Saya malah ditantang oleh ada pihak-pihak dari luar negeri yang menantang saya, mereka yakin kita tidak mungkin 8 persen. Kalau mencapai 8 persen saya akan dikasih makan malam gratis, saya boleh pilih menunya saya akan pilih menu yang paling mahal. Tapi karena saya sudah agak saya harus mengurangi berat badan jadi gimana itu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, target pertumbuhan ekonomi 8 persen di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bukan hal mustahil untuk dicapai. Menurutnya, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut.
Airlangga mengatakan, Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada tahun 2029. Pertumbuhan ekonomi itu, menurutnya, pernah dicapai pada tahun 1995 atau di era Presiden ke-2 RI Soeharto.
"Bapak Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen di tahun 2029. Ini bukan hal mustahil mengingat Indonesia pernah mencapai rata-rata pertumbuhan 7,3 persen di periode 1986-1997, bahkan 8,2 persen di tahun 1995," ujar Airlangga dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Airlangga mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen Indonesia bisa belajar dari berbagai capaian dan situasi perkembangan perekonomian dunia.
"Untuk mencapai pertumbuhan 5,2-8 persen kita dapat belajar dari berbagai capaian dan juga tentunya kita melihat kepada situasi perkembangan perekonomian dunia yang hari ini belum kembali normal masih terdapat dampak dari long COVID-19. Pertumbuhan ekonomi dunia belum kembali seperti era sebelum COVID-19 sekarang masih rata-rata di 3 persen," katanya.