Baramulti Suksessarana (BSSR) Tebar Dividen Interim Rp 2,61 Miliar, Catat Jadwalnya!
- vstory
Jakarta, VIVA - PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) umumkan jadwal pembagian dividen interim tahun buku 2024.Emiten saham sektor energi menyediakan dana segar sebesar Rp 2,61 miliar untuk ditebar kepada para investor.
Pembagian keuntungan merupakan kedua kali yang dilakukan oleh perseroan. Pada tanggal 26 Desember 2024, Direksi dan Komisaris telah memberi lampu hijau untuk menebar dividen kepada pemegang saham.
“Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah menyetujui pembagian Dividen Interim kedua sebesar US$ 25 juta atau Rp 2,61 miliar berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 24 Desember 2024,” tulis Manajemen Perseroan yang dikutip dari Keterbukaan Informasi pada Senin, 30 Desember 2024.
Berdasarkan pantauan VIVA sampai tulisan ini dibuat, saham BSSR kinclong di level 4.470. Saham BSSR melesat 4,44 persen atau 190 poin selama sesi perdagangan berlangsung.
Ilustrasi Uang Panas
- www.freepik.com
Dikutip dari data Google Finance, kapitalisasi pasar (market cap) saham BSSR mencapai Rp 11,70 triliun per. Hingga akhir September 2024, perseoran berhasil mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 30,89 juta atau naik 60,70 persen dari tahun ke tahun (YoY).
EBITDA perseroan menunjukkan progres signifikan, yakni 74,66 persen menjadi Rp 54,14 juta. Imbal hasil tahunan (dividen yield) saham BSSR sebesar 12,61 persen.
Berikut, jadwal pembayaran dividen interim kedua tahun buku 2024 sebagai berikut:
- Tanggal Cum Dividen Pasar Regular dan Pasar Negosiasi: Kamis, 9 Januari 2025
- Tanggal Ex Dividen Pasar Regular dan Pasar Negosiasi: Rabu, 10 Januari 2025
- Tanggal Cum Dividen Pasar Tunai: Senin, 13 Januari 2025
- Tanggal Ex Dividen Pasar Tunai: Selasa, 14 Januari 2025
- Tanggal Record Date: Senin, 13 Januari 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen Interim: Rabu, 15 Januari 2025
5 Saham Jagoan Diprediksi Tetap Cuan di Tengah Ancaman Perang Dagang Global
Mirae Asset Sekuritas ungkap 80 emiten saham yang tetap cuan di tengah ancaman perang dagang global. Dari 80 saham ada lima yang dijagokan dan tersebar di seluruh sektor.
