Kencangkan Ikat Pinggang! Ini 3 Hal yang Perlu Stop Dibeli di 2025

Ilustrasi Keuangan
Sumber :
  • Pexels.com

Jakarta, VIVA – Menjelang Tahun Baru 2025, saatnya kita mulai untuk lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Apalagi, dengan berbagai tantangan ekonomi di depan mata, seperti kenaikan PPN hingga inflasi yang tentu akan berdampak pada keuangan banyak orang.

6 Tips Mulai Melakoni Frugal Living di 2025, Jadi Lebih Hemat Tanpa Hidup Sengsara

Memangkas pengeluaran tidak penting, dapat membantu Anda menjaga kestabilan keuangan. Anda bisa berhenti membeli arang-barang atau layanan yang tampaknya sepele, tapi ternyata tanpa disadari menjadi sumber pemborosan.

Jika Anda berencana membuat anggaran baru tahun depan, inilah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kebiasaan belanja Anda. Berikut adalah hal-hal yang disarankan untuk berhenti dibeli di 2025.

Jerome Polin Jelaskan PPN Jadi 12 Persen, Naik 9 Persen Bukan 1 Persen

Apa saja? Di bawah ini daftarnya seperti dirangkum dari Yahoo Finance, Senin, 30 Desember 2024:

3 Hal yang Perlu Stop Dibeli di 2025

Bahlil Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tetap, Tak Terdampak PPN 12 Persen

Ilustrasi penggunaan aplikasi pengelola keuangan

Photo :
  • freepik.com/peoplecreations

1. Langganan dan Layanan Tak Terpakai

Di urutan pertama adalah biaya langganan layanan yang tak terpakai. "Area terbesar orang membuang uang adalah langganan yang tidak digunakan," kata Shirley Mueller, ahli keuangan dan pendiri VA Loans Texas.

Layanan yang dimaksud adalah seperti platform streaming, keanggotaan gym, atau food delivery yang bisa menjadi sumber pemborosan. Mueller menyarankan agar Anda meninjau laporan bank secara rutin untuk mengidentifikasi 'pengeluaran diam-diam' ini. Dana yang dihemat dapat dialokasikan untuk membayar utang atau menambah dana darurat, yang memiliki dampak lebih signifikan pada kesehatan finansial Anda.

2. Produk Tren yang Cepat Usang

Keinginan untuk mengikuti tren terbaru, seperti gadget baru atau pakaian fast fashion, dapat dengan cepat menguras anggaran Anda. "Saya sering melihat klien memiliki utang kartu kredit yang tidak perlu karena membeli barang yang kehilangan nilai atau kegunaannya hanya dalam beberapa bulan," ujarnya.

Dia menyarankan untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum membeli sesuatu yang tidak esensial. Misal, apakah barang tersebut masih akan menambah nilai dalam hidup Anda setahun ke depan? Jika tidak, uang itu lebih baik diinvestasikan atau ditabung.

3. Air Minum Kemasan

Terakhir, adalah air minum dalam kemasan. Selain tidak ramah lingkungan, membeli air minum kemasan setiap hari, bisa menjadi sumber pemborosan yang jarang disadari. Jadi, disarankan untuk investasi membeli botol minum yang dapat digunakan kembali dan sistem filtrasi air di rumah.

"Ini mengurangi limbah plastik, menghemat biaya dalam jangka panjang, dan memastikan Anda memiliki akses air bersih kapan saja," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya