Frugal Living Vs Slow Living, Mana yang Lebih Hemat dan Cocok Diterapkan di 2025
- Freepik.com
Jakarta, VIVA – Frugal living dan slow living saat ini menjadi gaya hidup yang disorot. Dua konsep hidup ini disebut-sebut berdampak pada pengelolaan waktu, keuangan, dan keseimbangan hidup yang lebih baik.
Meski tampak sama, baik frugal living dan slow living memiliki tujuan yang berbeda. Namun, keduanya menawarkan manfaat yang menarik untuk diterapkan di tahun 2025, terutama ketika dunia sedang menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Melansir dari Investopedia, Jumat, 27 Desember 2024, frugal living merupakan gaya hidup yang berfokus pada efisiensi keuangan dan penghematan, sehingga cocok bagi Anda yang ingin mengatur keuangan lebih ketat di 2025. Di sisi lain, slow living menawarkan alternatif yang lebih santai dengan menekankan pada kualitas hidup dan kebahagiaan.
Jadi, mana yang lebih cocok untuk Anda? Berikut perbandingan keduanya seperti dirangkum pada Kamis, 27 Desember 2024.
Frugal Living
Sebagaimana disebutkan tadi, frugal living menekankan fokus pada efisiensi finansial dan penghematan. Caranya yakni menekan pengeluaran yang tidak perlu, memanfaatkan barang yang ada, dan mencari cara untuk menghemat uang.
Anda bisa memulainya dengan membuat anggaran dan mematuhinya, berbelanja lebih bijak, memanfaatkan kembali barang (upcycling) dan melakukan DIY, serta mengurangi barang yang tidak diperlukan.
Frugal living ini bermanfaat untuk stabilitas keuangan dan pengurangan utang, mengembangkan keterampilan pengelolaan uang, dan memberikan dampak lingkungan yang lebih baik karena bisa juga mengurangi limbah.
Slow Living
Sementara itu, slow living menekankan pada mindfulness dan keseimbangan hidup. Caranya yakni dengan mengurangi kecepatan hidup, membuat pilihan yang disengaja, dan menekankan kesejahteraan pribadi serta hubungan sosial.
Anda bisa memulainya dengan melakukan konsumsi yang penuh kesadaran, menghindari pembelian impulsif, serta menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Anda juga bisa menghabiskan waktu di alam dan menikmati momen sederhana, seperti membaca buku atau memasak bersama keluarga.
Slow living ini bermanfaat untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental, menciptakan hubungan yang lebih mendalam dengan orang-orang terdekat, serta hidup lebih ramah lingkungan.
Mana yang Cocok?
Jika Anda ingin fokus pada keuangan, frugal living bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, jika Anda mengutamakan keseimbangan hidup dan kebahagiaan, slow living lebih cocok untuk diterapkan. Anda juga bisa memadukan keduanya untuk menciptakan gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan di tahun 2025. Jadi, mana pilihan Anda?