Pengelola Ancol Sebut Kenaikan PPN Bisa Bantu Pemerintah Putar Roda Ekonomi

Fun Dance, Ancol
Sumber :
  • Ancol.com

Jakarta, VIVA – Emiten pengelola Kawasan Ancol, PT Pembagunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), membeberkan dampak kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen per 1 Januari 2025 mendatang.

Menko Cak Imin Sebut Tak Ada Bansos Khusus karena Kenaikan PPN Jadi 12 persen

Direktur Utama PJAA, Winarto menjelaskan, kenaikan PPN itu tentunya akan berdampak ke sejumlah sektor termasuk sektor pariwisata.

"Penerapan PPN 12 persen akan berpengaruh ke berbagai industri, salah satunya sektor pariwisata seperti Ancol," kata Winarto dalam Keterbukaan Informasi BEI, Selasa, 24 Desember 2024.

Beri Keadilan, RS Premium hingga Sekolah Internasional Kena PPN 12 Persen

Meski demikian, Winarto menegaskan bahwa yang terpenting adalah pemerintah bisa mengimplementasikan kenaikan PPN itu, untuk membangun ekonomi masyarakat dan memperkuat daya beli semua kalangan.

Iustrasi Ancol

Photo :
  • dok. Ancol
Dibandingkan Vietnam, Kenaikan PPN di Indoneisa Dinilai Lebih Pro Rakyat Karena Hal Ini

"Apabila ekonomi berputar (masyarakat membelanjakan uangnya), maka Ancol akan ikut tumbuh. Jadi harapannya dari Ancol adalah pemerintah dapat mendorong perputaran ekonomi menjadi lebih besar," ujar Winarto.

Dia mencatat, sampai September 2024 Pantai Ancol telah menjadi wahana favorit wisatawan, dengan capaian jumlah pengunjung yang tembus hingga 7,5 juta orang. Kemudian lonjakan pengunjung serupa juga terjadi di Dufan, dengan jumlah wisatawan sebanyak 1,6 juta pengunjung. 

"Pada 2025, Ancol akan melakukan berbagai inovasi, seperti renovasi cottage, penerapan sentral parkir, penyediaan depo MRT serta dynamic pricing strategy," kata Winarto.

Segaraga, Ancol

Photo :
  • Ancol.com

Dia meyakini, jumlah kunjungan wisatawan ke Ancol masih akan bertambah, terutama dengan adanya sejumlah alat produksi baru berupa robot yang didatangkan dari Amerika dan China.

"Selain itu, Ancol juga telah menyiapkan (alat produksi baru) robot yang didatangkan dari Amerika dan China," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya