Awas! Doom Spending Bisa Bikin Miskin, Ini Cara Mengurangi Kebiasaan Korek Tabungan Sendiri di Akhir Bulan
- freepik.com/freepik
Jakarta, VIVA – Siapa sih yang tak ingin berbelanja ketika stres atau cemas melanda? Terkadang, belanja impulsif memang terasa seperti cara cepat untuk meredakan stres, namun, kebiasaan ini bisa berujung pada masalah keuangan yang serius, di mana Anda bisa terjebak dengan yang namanya doom spending.
Doom spending merupakan istilah yang menggambarkan tentang kebiasaan menghabiskan uang saat lagi merasa tertekan, stres atau cemas.Â
Jika tak segera diatasi, kebiasaan ini bisa membuat tabungan ludes dan bahkan menambah utang di masa depan. Lantas, bagaimana cara mengurangi kebiasaan tersebut? Melansir dari situs Charles Schwab, berikut tips-tips yang bisa Anda lakukan di awal tahun 2025!
Cara Mengurangi Kebiasaan Doom Spending
1. Ciptakan Hambatan untuk Belanja ImpulsifÂ
Doom spending biasanya terjadi ketika seseorang tidak mempertimbangkan apakah barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan. Jadi, salah satu cara untuk memutus siklus ini adalah dengan menambahkan hambatan.Â
Misalnya, hapus data kartu kredit yang tersimpan di situs belanja online dan gunakan uang tunai saat berbelanja di toko. Proses memasukkan informasi kartu kredit atau mencari uang tunai di dompet, akan membuat Anda lebih memikirkan dampak pengeluaran tersebut.
2. Ubah Kebiasaan di Media SosialÂ
Doom spending biasanya memiliki akar yang sama dengan doomscrolling, yaitu kebiasaan membaca berita negatif berlebihan. Untuk menghindari hal ini, coba batasi waktu Anda di media sosial atau pilih konten yang positif.Â
Jangan terjebak dalam perbandingan dengan orang lain yang mungkin menunjukkan gaya hidup mewah di media sosial. Sebab, itu pada akhirnya bisa membuat Anda merasa perlu mengikuti jejak mereka, meskipun mereka mungkin menyebabkan Anda berutang.
3. Alihkan untuk Investasi
Alih-alih menggunakan belanja untuk meredakan stres, cobalah untuk berinvestasi, yang justru bisa mengurangi kecemasan Anda di masa depan. Mulailah dengan menabung meskipun sedikit, seperti 10% atau 15% dari penghasilan untuk pensiun. Sedikit investasi yang konsisten, bisa memberikan Anda rasa aman di masa depan.
4. Fokus pada Hasil Jangka PanjangÂ
Sama seperti berkomitmen pada program kebugaran atau hubungan yang sehat, keamanan finansial memerlukan perhatian pada hasil jangka panjang. Mengorbankan pengeluaran impulsif di masa sekarang, tidak ada salahnya untuk menciptakan manfaat besar di masa depan. Selain itu, jangan lupa juga untuk mulai membuat anggaran yang disiplin setiap bulan.