Kisah Ibu Penjual Jagung dan Pisang Rebus Raup Cuan Lewat PNM Mekaar, Hingga Antarkan Anak Tamat S2
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketika berbicara tentang motor penggerak ekonomi, mungkin tak sedikit yang langsung membayangkan sebuah industri besar atau pelaku bisnis besar. Namun, di balik layar, ada perjuangan ibu-ibu tangguh yang menjadi roda penggerak ekonomi keluarga, bahkan masyarakat.Â
Salah satunya adalah Yuli Erniati, seorang ibu dari Mataram yang berhasil membuktikan bahwa langkah kecil dengan tekad besar mampu membawa perubahan besar dalam hidupnya.
Yuli, adalah seorang penjual jagung dan pisang rebus, yang memulai harinya sejak pagi buta. Memegang tampah berisi dagangan di tangan, dia berkeliling desa dengan berjalan kaki.Â
Namun, saat menjalani usahanya, Yuli menyadari bahwa untuk memenuhi kebutuhan keempat anaknya, dirinya harus mengambil langkah yang lebih besar. Akhirnya, dia bergabung dengan PNM Mekaar, yang justru menjadi titik balik dalam hidupnya.
Berbekal pembiayaan dari PNM Mekaar, Yuli membeli motor bekas yang dimodifikasi untuk menjual sayur keliling. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memberinya efisiensi waktu.Â
Dulu, Yuli hanya bisa berjualan di satu desa. Setelah mendapatkan modal dan membeli motor, dia akhirnya bisa berjualan dan menjangkau desa-desa lain.
Berkat perjuangannya dan kerja kerasnya itu, anak-anak Yuli kini dapat bersekolah hingga jenjang tinggi. Bahkan, salah satu dari mereka, ada yang berhasil menamatkan S2.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyebut ibu-ibu seperti Yuli merupakan pahlawan ekonomi yang tidak hanya menopang keluarga, tetapi juga memberi dampak positif pada masyarakat. "Kami di PNM juga akan membantu para ibu untuk mempermudah perjuangan mereka dalam memberikan yang terbaik bagi keluarganya lewat pembiayaan dan pemberdayaan," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 23 Desember 2024.
"PNM selalu siap memberikan modal finansial, intelektual dan sosial agar ekonomi kerakyatan bisa tumbuh lebih bersinar," tambah dia.
Kisah Yuli merupakan satu dari banyaknya perjuangan ibu-ibu di bawah naungan PNM Mekaar. Mereka, bukan hanya mencoba bertahan hidup, tetapi juga membangun harapan baru, baik di keluarga maupun di tengah masyarakat.