IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendatar (flat) saat penutupan perdagangan pasar pada akhir pekan. IHSG mengunci posisi di area 6.983,86 karena hanya menguat 6,62 poin.
"Secara teknikal, pergerakan IHSG menyebabkan pelebaran kemiringan negatif (negative slope) pada indikator MACD masih terus berlanjut," tulis Phintraco Sekuritas yang dikutip Jumat, 20 Desember 2024.
Phintraco Sekuritas menilai adanya sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri yang menyebabkan indeks stagnan. Dari pasar domestik, pasar mengantisipasi rilis data M2 Money Supply bulan November 2024 sebagai acuan untuk mengetahui tingkat likuiditas perekonomian.
Laju IHSG selama pembukaan bursa berada dalam rentang area 6.932-7.032. Meskipun IHSG tidak banyak berubah tetapi nilai transaksi membukukan nominal sebesar Rp 12,43 triliun.
Sejumlah sektor saham menguat dipimpin kenaikan saham energi sebesar 0,61 persen. Disusul sektor teknologi menguat 0,33 persen dan sektor infrastruktur melambung 0,21 persen.
Tren koreksi pun masih melanda beberapa sektor saham diantaranya sektor industri, konsumer primer, dan material dasar. Masing-masing anjlok sebanyak 0,96 persen, 0,74 persen dan 0,34 persen.
Phintraco Sekuritas mencatat tiga emiten saham sukses menorehkan penguatan meski IHSG tidak bergairah. Saham-saham kinclong meliputi:
PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA)
Saham ESSA melompat 7,95 persen atau 60 poin dan ditutup di area 815.
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
Saham SIDO melonjak sebanyak 5,56 persen atau 30 poin sehingga mengunci posisi di level 570.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Saham Bank BSI melesat 4,17 persen atau 110 poin menjadi 2.750.