The Fed Pangkas Suku Bunga, Ekonom Ungkap Dampaknya ke Indonesia

ilustrasi suku bunga
Sumber :
  • Adri Prastowo

Jakarta, VIVA – Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed), telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Pemangkasan ini menjadi yang ketiga kalinya pada 2024, sehingga suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) ada di rentang 4,25-4,5 persen.

Pertimbangan Utama The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Kebijakan Trump Jadi Sorotan

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai, dipangkasnya FFR ini akan memberikan dampak positif ke perekonomian Indonesia.

"Sebenarnya penurunan bunga the Fed akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia jika iklim suku bunga domestik juga ikut menurun," ujar Myrdal saat dihubungi VIVA Kamis, 19 Desember 2024.

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

Myrdal menyebut, untuk pengaruhnya ke modal asing dari pemangkasan suku bunga ini masih akan berfluktuatif. Sebab, investor kini sedang menanti implementasi kebijakan dari Donald Trump.

"Untuk pergerakan modal asing di pasar modal domestik kelihatannya masih akan fluktuatif sepanjang Januari dan Februari tahun depan, saat kebijakan dari pemerintahan Donald Trump baru diimplementasikan," jelasnya.

Tok! The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 bps, Bursa Asia Seketika Runtuh

Ilustrasi Bank

Photo :
  • blog.otcmarkets.com

Sedangkan pengaruh ke likuiditas perbankan, Myrdal memandang bahwa akan berdampak positif. Hal ini juga seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI Rate di level 6 persen.

"Untuk kondisi likuiditas perbankan masih so far so goods sejauh ini. Apalagi juga dengan keputusan BI Rate yg tetap 6 persen, maka kondisi likuiditas dalam negeri akan terus terjaga seiring daya tarik investasi Indonesia yang masih menarik," kata dia.

Kendati demikian, Myrdal mengatakan bahwa dampak dari proyeksi terbaru the Fed untuk suku bunga tahun depan yang lebih kecil dari 100 bps. Maka hal ini mendorong investor global ramai-ramai menjual aset dari negara emerging markets.

Ketua Federal Reserve AS (The Fed), Jerome Powell

Photo :
  • MarketScreneer

"Dampak proyeksi terbaru dari the Fed untuk suku bunga tahun depan yang lebih kecil dari 100 bps menjadi 50 bps telah mendorong investor global untuk mengambil momentum aksi jual aset negara emerging markets di periode akhir tahun," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya