Intan Baruprana Finance Cetak Pendapatan Rp 15,85 Miliar hingga September 2024

PT Intan Baruprana Finance Tbk
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – PT Intan Baru Prana Tbk (d/h PT Intan Baruprana Finance Tbk) atau IBFN mencatat, per September 2024 perseroan telah mengantongi pendapatan sebesar Rp 15,85 miliar. Angka itu naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,89 miliar.

IHSG Ditutup di Level 7.157, Saham BUKA hingga EXCL Melesat

Direktur PT Intan Baru Prana Tbk, Petrus Halim mengatakan potensi penjualan alat pengangkutan komersial dan diversifikasi usaha masih terbuka luas apalagi Perseroan memiliki akses customer base serta fasilitas dari INTA Grup yang bisa dimanfaatkan. 

"Perseroan mengantongi pendapatan per September 2024 Rp 15,85 miliar naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,89 miliar," ujar Petrus di Jakarta Selasa, 17 Desember 2024.

Dampak UMP Naik 6,5 persen pada Emiten Konsumer

Petrus juga optimistis di lini usaha yang baru yakni perdagangan alat pengangkutan komersial dapat meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan dan menjaga kelangsungan usaha Perseroan ke depan. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
IHSG Melemah 0,65 Persen pada Penutupan Sesi I, Saham BRPT dan AMMN Kinclong

Sejak tahun lalu, perseroan mulai melakukan diversifikasi usaha dengan menjalankan bisnis dibidang rental alat-alat berat dan pengangkutan kayu di wilayah Kalimantan. Produk yang dipasarkan oleh Perseroan memiliki produk yang dirancang khusus untuk dapat dipakai di area perkebunan, pertambangan & kontruksi dengan harga yang bersaing pada kelasnya serta sudah diterima dengan baik di Indonesia. 

Petrus menuturkan, konsistensi pertumbuhan Perseroan juga tidak lepas dari dukungan jaringan PT Intraco Penta Tbk (INTA) yang berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri alat berat dan tersebar hampir diseluruh wilayah-wilayah besar di Indonesia. 

“Kami mengandalkan beberapa keunggulan existing produk yang diageni oleh Perseroan dan juga INTA Grup dibandingkan keunggulan yang dimiliki oleh kompetitor di kelasnya. Kami pun akan tetap melihat perkembangan iklim dunia usaha dan berupaya mencari peluang-peluang usaha yang selaras dengan kompetensi bisnis Perseroan serta grup usaha INTA,” katanya.

Sejak akhir Desember 2023, Perseroan mulai melakukan diversifikasi usaha untuk pekerjaan pengangkutan kayu di Site Sebulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Perseroan menginvestasikan 10 unit SINOTRUK untuk mengangkut kayu sebagaimana yang disampaikan dalam materi Paparan Publik. 

Selanjutnya, Perseroan akan melakukan analisa lebih lanjut untuk pengembangan bisnis ini apakah dapat dilakukan di site lainnya di luar wilayah Kalimantan. 

Lalu pada Oktober 2024, Perseroan mulai mengembangkan usaha ke rental bisnis. Perseroan mendapatkan kesempatan untuk menyewakan alat-alat beratnya untuk pekerjaan tambang di wilayah Sumatera. Di site ini, Perseroan mempekerjakan karyawannya sebanyak 12 orang. 

Kendati demikian, sejumlah tantangan yang akan dihadapi di tahun 2025 ini juga masih dipetakan oleh Perseroan seperti persaingan dengan beberapa penyedia produk yang sejenis dan perusahaan pesaing lainnya, kualitas dan harga produk, serta tingkat pelayanan yang diberikan. 

Tak hanya itu, target market yang terbatas untuk existing produk sehingga Perseroan memerlukan dukungan yang kuat dari principal, dan pemegang saham untuk melakukan diversifikasi usaha guna menjaga kelangsungan usaha Perseroan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya