Merger KAI dan INKA Ditargetkan Tahun Depan, Erick Thohir Beberkan Keuntungannya
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa
Jakarta, VIVA – Menteri BUMN, Erick Thohir, bakal melakukan penyatuan (merger) dua BUMN transportasi di sektor perkeretaapian, yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias PT KAI dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.
Dia bahkan menargetkan proses merger KAI-INKA itu bisa dilakukan pada tahun 2025 mendatang, seiring kajian yang saat ini diakui Erick, masih dilakukan oleh Kementerian BUMN.
"Kalau bisa (merger KAI-INKA) tahun depan," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024.
Dia menyebut bahwa rencana holding ini merupakan kelanjutan dari program perampingan perusahaan-perusahaan BUMN, dari sebelumnya 47 persuahaan menjadi 30 perusahaan.
"Supaya bagaimana INKA dan KAI menjadi satu payung," ujarnya.
Alasan lainnya diakui Erick adalah karena kedua entitas BUMN itu memiliki korelasi bisnis yang cukup erat antara satu sama lain. "Karena kan tidak mungkin, KAI perlu gerbong tapi tidak ngomong sama INKA," kata Erick.
Dia berharap, melalui sinergi KAI-INKA yang bisa bergabung dalam satu atap dalam empat tahun terkahir ini saja, sudah banyak sekali dampak positif yang dirasakan oleh kedua BUMN tersebut. Bahkan, dia menegaskan bahwa keberlangsungan bisnis keduanya pun menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Secara struktur korporasi lebih baik, jadi seperti bapak dan anak lah. Konkretnya sih jadi lebih bagus," ujar Erick.
Karenanya, Erick pun memastikan bahwa usulan merger KAI-INKA itu masih akan terus didorong oleh Kementerian BUMN, untuk selanjutnya akan diproses kepada Kementerian Keuangan selalu stakeholder terkait hal tersebut.
"Karena kan pengelolaan kami kepemilikannya itu dari Menteri Keuangan, maka kita ajukan ke sana. Saya juga sudah paparankan kepada banyak pihak bahwa memang sinkronisasi banyak perusahaan BUMN bisa membuatnya lebih maksimal," ujarnya.