Kemensos Salurkan Bantuan Rp200 Ribu untuk Anak Yatim Piatu, Ini Syaratnya

Ilustrasi penyaluran bantuan dari Kantor Pos
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan Bantuan Sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu (ATENSI YAPI) di akhir tahun 2024. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang kehilangan orang tua, terutama akibat pandemi. 

Angkie Yudistia: Inklusivitas Kunci Ciptakan Negara yang Kuat dan Mandiri

Melalui PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos IND, bantuan ini disalurkan kepada ribuan anak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam pelaksanaan di Semarang, Kantor Pos KCU Semarang memastikan bantuan sebesar Rp200 ribu per penerima manfaat dapat disalurkan secara akurat, baik melalui layanan di kantor pos maupun metode door-to-door. 

Program ini juga melibatkan koordinasi erat antara Kemensos, dinas sosial, pendamping sosial, dan petugas kelurahan untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Rusdi Hendra Sanjaya, Executive General Manager (EGM) KCU Semarang, menjelaskan bahwa koordinasi antara berbagai pihak menjadi kunci kelancaran program ini.

Sikap Gentleman Denny Sumargo, Siap Urus Sendiri Kisruh Donasi Agus Salim Jika Bantuan Kemensos Gagal

“Kami memastikan sudah ada alokasi BNBA (By Name By Address), biasanya kita dapatkan informasi melalui sistem. Di Semarang, alokasi ini mencakup 12 kabupaten/kota, termasuk wilayah kerja KCU Semarang," kata Rusdi seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 16 Desember 2024.

Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo Hadiri Undangan Kemensos Bahas Polemik Donasi Agus Salim

Rusdi menambahkan, data penerima diverifikasi dengan cermat sebelum bantuan disalurkan. "Persiapan yang paling penting adalah memastikan dana sudah tersedia. Jika dana belum ada, kami tidak bisa melanjutkan pembayaran," ujarnya.

Di wilayah kerja KCU Semarang, lebih dari 15.000 penerima manfaat terdaftar untuk menerima bantuan. Namun, beberapa kendala masih ditemui, seperti alamat penerima yang tidak valid atau penerima yang pindah domisili. 

"Bisa dikatakan penyalurannya sudah selesai, hanya tersisa beberapa status gagal bayar. Gagal bayar biasanya terjadi karena penerima sudah lulus sekolah, pindah tempat tinggal, atau tidak lagi berhak menerima bantuan," ungkap Rusdi.

Selain melayani penerima di kantor pos, Pos Indonesia juga menggunakan metode door-to-door untuk menjangkau penerima yang tinggal di lokasi terpencil atau memiliki keterbatasan akses.

Muhammad Hanif, salah satu juru bayar di KCU Semarang, menjelaskan proses penyaluran dari rumah ke rumah. "Kami mendatangi rumah penerima satu per satu, memverifikasi data, dan menyerahkan bantuan langsung. Dalam satu hari, kami bisa menyalurkan kepada delapan penerima di satu kelurahan," kisahnya.

Sementara itu, Zahra Mardhatilla, siswa SMP Negeri 32 Semarang, mengungkapkan syukur atas bantuan ini. "Uang bantuan ini saya gunakan untuk membeli buku dan sepatu. Terima kasih kepada Kementerian Sosial dan Pos Indonesia," kata Zahra.

Sebagaimana informasi, bantuan Sosial ATENSI YAPI adalah program Kemensos yang dirancang untuk mendukung kelangsungan hidup anak-anak yatim piatu dan meringankan beban keluarga mereka. Bantuan ini diberikan kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya, dengan syarat utama sebagai berikut:

1. Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

2. Tidak menerima bantuan serupa seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

3. Bukan berasal dari keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, atau Polri.

Setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan, yang disalurkan setiap tiga bulan sekali melalui PT Pos Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya