Waspada! 5 Tanda Tawaran Investasi Bodong yang Harus Kamu Tolak agar Tidak Menyesal

Ilustrasi Investasi Bodong
Sumber :
  • freepik.com/garakta_studio

VIVA – Investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan aset dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. Namun, di balik potensi keuntungan yang menarik, ada risiko yang tidak kalah besar, terutama ketika berbicara tentang investasi bodong.

Banyak orang yang terjebak dalam tawaran investasi yang menggiurkan namun ternyata tidak memiliki dasar yang jelas dan merugikan. Bahkan lebih parahnya, tawaran ini sering kali datang dari orang-orang terdekat, seperti teman, keluarga, atau kolega, yang seharusnya bisa dipercaya.

Pernahkah kamu merasa tergoda oleh tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat? Apakah kamu merasa bahwa tawaran tersebut terlalu bagus untuk menjadi kenyataan?

Jika iya, kamu mungkin sedang berada di jalan yang salah. Sebelum kamu terjebak dalam investasi yang merugikan, ada baiknya jika kamu mengenali tanda-tanda investasi bodong yang seringkali disembunyikan di balik janji manis. Jangan biarkan diri kamu terperangkap dalam penipuan finansial yang berpotensi merugikan masa depanmu.

1. Janji Keuntungan Tinggi Tanpa Risiko

Salah satu ciri utama investasi bodong adalah tawaran keuntungan yang sangat tinggi tanpa risiko. Semua investasi pasti mengandung risiko. Semakin besar keuntungan yang dijanjikan, semakin besar pula risiko yang akan kamu hadapi.

Namun, investasi bodong sering kali mengklaim bahwa kamu bisa memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat, bahkan tanpa adanya risiko kerugian. Jika kamu ditawari keuntungan yang menjanjikan 20-30% dalam hitungan minggu atau bulan tanpa risiko apapun, kamu harus berhati-hati.

Pernahkah kamu mendengar janji investasi yang mengklaim bisa menggandakan uangmu dalam waktu singkat? Ini adalah tanda peringatan. Tidak ada investasi yang aman 100%, dan setiap tawaran yang mengklaim sebaliknya biasanya adalah penipuan.

Old Money Hingga Daddy’s Money! Ada Parfum dengan Aroma Investasi, Gimana Wanginya?

Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi, pastikan untuk melakukan riset mendalam dan mencari tahu apakah tawaran tersebut realistis atau hanya sebuah ilusi belaka. Jangan mudah tergoda dengan angka-angka yang tampaknya terlalu fantastis.

2. Skema Keuntungan yang Bergantung pada Perekrutan Orang Lain

Permudah Akses Investasi Masyarakat, BRI Hadirkan Fitur Tabungan Emas Digital di BRImo

Investasi yang sah berfokus pada pengelolaan aset atau produk yang bernilai, namun investasi bodong sering kali mengandalkan model piramida atau multi-level marketing (MLM). Dalam skema semacam ini, keuntungan yang kamu dapatkan bukan berasal dari hasil investasi yang sebenarnya, melainkan dari perekrutan orang lain.

Skema piramida ini memang bisa tampak menguntungkan di awal, namun kenyataannya, sistem ini tidak berkelanjutan. Setelah beberapa waktu, biasanya yang terjadi adalah penurunan jumlah anggota baru yang bergabung, sehingga sistem akan runtuh dan meninggalkan kerugian besar bagi investor di bawahnya.

Danamon Rilis Reksa Dana ETF, Nasabah Bisa Investasi Mulai Rp 100 Ribu

Jika tawaran investasi yang kamu terima mengharuskan kamu untuk merekrut orang lain sebagai syarat untuk mendapatkan keuntungan, ini adalah pertanda bahwa tawaran tersebut bukanlah investasi yang sehat. Investasi yang sah tidak akan pernah bergantung pada perekrutan orang baru.

3. Kurangnya Transparansi dan Informasi yang Kabur

Transparansi adalah salah satu prinsip utama dalam dunia investasi yang sehat. Setiap investasi yang sah akan memberikan informasi yang jelas mengenai produk investasi, risiko yang ada, dan bagaimana keuntungan dihasilkan.

Namun, investasi bodong biasanya memberikan informasi yang minim atau kabur mengenai mekanisme investasi. Mereka mungkin menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami untuk membingungkan calon investor, sehingga tidak ada yang tahu pasti bagaimana uang mereka akan dikelola.

Jika kamu ditawari investasi yang tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang bagaimana dana akan dikelola, perusahaan apa yang terlibat, atau bagaimana keuntungan dihasilkan, ini adalah peringatan besar.

Kamu harus selalu meminta penjelasan yang mendetail dan pastikan kamu memahami sepenuhnya bagaimana uang kamu akan diinvestasikan. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut dan melakukan verifikasi tentang siapa yang mengelola dana tersebut dan bagaimana mereka menghasilkan keuntungan.

4. Tekanan untuk Segera Mengambil Keputusan

Tekanan untuk segera berinvestasi adalah salah satu taktik umum yang digunakan oleh pelaku investasi bodong. Mereka seringkali mengatakan bahwa kesempatan ini terbatas atau bahwa keuntungan hanya berlaku jika kamu segera bergabung.

Investasi yang sah tidak akan tergesa-gesa atau penuh desakan. Setiap tawaran investasi yang baik akan memberikan kamu waktu untuk mempertimbangkan dan melakukan analisis sebelum membuat keputusan.

Jika kamu merasa ada tekanan untuk segera bertindak, maka kamu harus waspada. Kamu berhak untuk memiliki waktu yang cukup untuk menganalisis tawaran tersebut, melakukan riset, dan memastikan bahwa investasi yang kamu pilih adalah keputusan yang tepat untuk masa depan finansialmu.

5. Tidak Ada Izin atau Tidak Terdaftar di Lembaga Pengawas

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan bahwa perusahaan atau lembaga yang menawarkan investasi tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas keuangan yang berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi bodong sering kali tidak memiliki izin atau tidak terdaftar di lembaga pengawas yang sah. Mereka mungkin mengklaim bahwa mereka tidak membutuhkan izin resmi atau menawarkan program “khusus” yang tidak terdaftar.

Penting bagi kamu untuk memeriksa legalitas investasi tersebut sebelum menginvestasikan uangmu. Di Indonesia, OJK adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengawasi semua kegiatan investasi yang sah.

Kamu bisa memeriksa apakah perusahaan atau lembaga yang menawarkan investasi terdaftar di OJK melalui situs resmi mereka. Pastikan bahwa investasi yang kamu pilih memiliki izin yang jelas dan diawasi oleh lembaga keuangan yang sah, sehingga kamu bisa menghindari risiko kerugian yang tidak perlu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya