Bursa Asia Perkasa saat Investor Nantikan Keputusan Suku Bunga Jepang dan China
- unsplash,com
Asia, VIVA - Bursa Asia-Pasifik kinclong saat pembukaan pasar pada Senin (16/12/2024). Investor menunggu dan menyoroti keputusan suku bunga sejumlah negara di kawasan termasuk kepastian Federal Reserve AS (The Fed).
Bank of Japan dan People's Bank of China dijadwalkan mengumumkan tingkat suku bunga pada pekan ini. Begitu pula, The Fed yang akan merilis keputusan pada pada 18 Desember 2024.
Indikator CME Fedwatch memperkirakan peluang 96 persen untuk pemotongan 25 poin oleh The Fed. BOJ kemungkinan akan menahan suku bunga.
Bank sentral Jepang dijadwalkan merilis pada Kamis, 19 Desember 2024. Sedangkan,bank sentral China akan mengumumkan suku bunga utama pinjamannya pada hari Jumat, 20 Desember 2024.
Suku Bunga Dasar Pinjaman (LPR) satu tahun mempengaruhi pinjaman perusahaan dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di China. Sementara, LPR lima tahu akan menjadi patokan untuk suku bunga hipotek.
Pada awal pekan, pelaku pasar mulai menilai sejumlah laporan ekonomi China pada bulan November 2024. Laporan mencakup data produksi industri, penjualan ritel, dan harga rumah di negara tersebut.
Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,83 persen. Indeks Kosdaq melesat 1,01 persen setelah parlemen negeri Gingseng memakzulkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Di samping itu, Kementerian Keuangan Korsel mengatakan akan terus memantau pasar keuangan dan valuta asing setelah pemakzulan tersebut. Indeks Australia S&P/ASX 200 terkoreksi 0,23 persen.Â
Indeks Hang Seng Hong Kong juga menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih lemah dibandingkan dengan penutupan di akhir pekan. Indeks anjlok dari 19.971,24 menjadi 19.965.Â
Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,16 persen. Indeks Topix menguat lebih tinggi, yakni 0,21 persen.
Dow Jones Industrial Average membukukan kerugian terpanjang sejak 2020. Indeks turun 0,2 persen pada penutupan pasar, Jumat pekan lalu.
Nasdaq Composite naik 0,12 persen. S&P 500 mengakhiri sesi di level 6,051.09