Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan di Sumut Rampung, Beroperasi Saat Libur Nataru
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Jakarta, VIVA – Progres pembangunan Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan segmen Tanjungpura Pangkalan Brandan sepanjang 19,5 kilometer rampung dengan konstruksi mencapai 100 persen.
Direktur Utama Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Aji Prasetyanti memaparkan bahwa pembangunan Jalan Tol Tanjungpura - Pangkalan Brandan telah sukses melalui Uji Laik Fungsi (ULF) dilaksanakan pada 28-29 November 2024 lalu, dengan melibatkan perwakilan Kementerian PU, Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Polri.
"Alhamdulillah, pada akhir November lalu Jalan Tol Tanjungpura Pangkalan Brandan telah sukses dilakukan ULF. Hal ini menandai bahwa jalan tol ini telah siap mendukung konektivitas masyarakat Sumatera Utara secara khusus," sebut Aji, dalam keterangannya, Jumat 13 Desember 2024.
Adapun Jalan Tol Tanjungpura Pangkalan Brandan ini akan difungsionalkan, pada momen libur Natal 2024 dan tahun baru 2025, untuk memudahkan akses masyarakat dari Binjai menuju Pangkalan Brandan atau sebaliknya. Sehingga mempersingkat waktu tempuh.
"Dengan selesainya jalan tol ini, maka perjalanan dari Kota Binjai ke Pangkalan Brandan dari yang semula 2 jam melalui jalan nasional dapat menjadi 40 menit saja. Sehingga tol ini mempersingkat waktu perjalanan masyarakat kurang lebih 1 jam 20 menit," tutur Aji.
Sebagai kontraktor utama, HKI mulai mengerjakan Jalan Tol Binjai Pangkalan Brandan sejak tahun 2020 dan terdiri dari tiga segmen. Segmen pertama yaitu Jalan Tol Binjai - Stabat (12,5 km) yang telah dioperasikan pada tahun 2022.
Kemudian segmen dua yaitu Jalan Tol Stabat - Kuala Bingai (7,5 km) yang telah dioperasikan pada Oktober 2023 dan Jalan Tol Kuala Bingai-Tanjung Pura (19 km) dioperasikan sejak Januari 2024 lalu. Selanjutnya, segmen ketiga yaitu Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan (18,9 km) yang siap fungsional menjelang akhir tahun 2024.
Dalam membangun Jalan Tol Tanjung Pura Pangkalan Brandan, HKI menghadapi tantangan dimana trase jalan tol melintasi pipa gas alam. Pelaksanaan pekerjaan di titik tersebut menggunakan box crossing dengan timbunan yang dilakukan dengan perhitungan teknis dan aspek safety yang matang, sehingga kini kendaraan sudah bisa melewati lokasi crossing pipa gas alam tersebut dengan aman.
Selain membangun jalan tol, HKI juga membangun sepasang rest area yang terletak tidak jauh dari Icon JTTS di Sumatra Utara yaitu Jembatan Sei Wampu.
Rest area ini sudah dapat digunakan oleh pengendara dengan berbagai fasilitas lengkap yaitu toilet umum dan toilet disabilitas, lahan parkir, tenant UMKM, masjid, food court, fasilitas klinik bagi pengendara yang membutuhkan bantuan medis, serta bengkel untuk mendukung pelayanan mekanik kendaraan.
Aji mengungkapkan bahwa arsitektur rest area ini mengadopsi budaya lokal, yakni mengkombinasikan corak adat Melayu, Aceh, dan Batak Karo dalam setiap bangunannya.
Aji mengatakan kini konektivitas dari Kota Medan sampai Pangkalan Brandan sudah tersambung sepenuhnya melalui Jalan Tol Medan Binjai yang tersambung dengan Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan tanpa terputus serta dengan fasilitas yang lengkap.
"Kami ucapkan terima kasih apresiasi pada seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam menuntaskan jalan tol ini," tutur Aji.
Sebagai informasi, hingga saat ini HKI telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 336,7 km. Adapun ruas tol lainnya yang masih dalam proses konstruksi yaitu Tol Padang-Sicincin (37 km), Tol Lingkar Pekanbaru (30,57 km), Betung-Jambi Seksi 1 (30,8 km).
Kemudian, Betung-Jambi Seksi IVA (18,5 Km). Untuk proyek non-JTTS, HKI juga tengah mengerjakan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Paket II (11,2 km), dan Tol Jakarta Cikampek Selatan II Paket IIA (11,3 km).