Kolaborasi PLN IP dan BI Perluas Pemanfaatan Limbah Uang Kertas untuk Bahan Bakar PLTU
- Dok. PLN IP
Jakarta, VIVA – PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama Bank Indonesia (BI) memperluas pemanfaataan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) untuk cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Aksi ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi batu bara pada PLTU yang sejalan dengan konsep waste to energy.
Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, kolaborasi PLN IP dengan BI merupakan wujud komitmen dalam mendukung transisi energi yang selaras dengan upaya pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Kolaborasi PLN IP dengan Bank Indonesia dalam program convert waste to energy merupakan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Edwin dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 Desember 2024.
Edwin mengungkapkan, LRUK dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran energi primer PLTU melalui program cofiring, sehingga dapat mengurangi emisi karbon serta sebagai green booster dalam akselerasi transisi energi di Tanah Air.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara PLN IP dan Bi yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra dengan Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim.
Edwin melanjutkan, PLN IP tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan pasokan listrik yang handal, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung transisi energi yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan inovatif.
"Saat ini ada 20 unit PLTU yang telah beroperasi dengan program cofiring biomassa di tahun 2024, kami berharap dengan kerja sama ini jumlahnya akan terus meningkat di tahun mendatang, program ini merupakan bagian dari dukungan kami terhadap transisi energi menuju NZE 2060," ungkap Edwin.
Ke depan, kerja sama ini akan dipertajam di seluruh wilayah kerja kantor Bank Indonesia serta tindak lanjut pelaksanaan kerja sama pemanfaatan LRUK antara Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPWDN) Bank Indonesia dengan seluruh PLTU milik PLN Indonesia Power. Sebelumnya, pemanfaatan LURK untuk energi primer di PLTU telah diimplementasikan di PLTU Jawa Tengah (Jateng) 2 Adipala yang berlokasi di Cilacap, PLTU Bengkayang dan PLTU Asam-Asam.
Dalam pelaksanaan pemanfaatan LURK di PLTU Jateng 2 Adipala telah dilakukan pengujian tahap awal yang kemudian dilanjutkan performance test bersama PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) pada tanggal 1 dan 2 November 2023.
Demikian juga di PLTU Bengkayang, LRUK juga telah dimanfaatkan sebagai energi primer pengganti batu bara pada Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang - PLTU Bengkayang. Hingga Mei 2024, pemanfaatan biomassa dalam proses cofiring di PLTU Bengkayang telah mencapai 4%.
Untuk PLTU Asam-Asam, PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Asam-Asam bersama Bank Indonesia Kalimantan Selatan juga telah bekerjasama untuk melakukan uji coba pemanfaatan LRUK. Pengujian tahap awal di PLTU Asam-Asam Unit 1 juga telah terlaksana pada tanggal 4 Desember 2024 dengan presentase 5 persen.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen sejak pembuatan, peredaran dan pemusnahan uang memiliki komitmen Go Green.
Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kertas, tinta, pencetakan dan sistem keamanan yang memperhatikan lingkungan, sehingga menjadi pilihan tepat BI dapat bekerja sama dengan perusahaan yang sejalan dengan visi untuk menjaga lingkungan yaitu PLN IP.
"Limbah Racik Uang Kertas yang kami hasilkan memiliki kandungan biomass yang tinggi dan jika dibakar menghasilkan api yg berwarna biru, melalui uji kandungan dan komposisi dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), LRUK ini tidak mengandung limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), jadi sangat aman," tuturnya.