Sri Mulyani Waspadai Kebijakan Ekonomi AS di Bawah Donald Trump

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS
Sumber :
  • (AP Photo/Alex Brandon)

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku, saat ini pemerintah tengah mewaspadai dampak kebijakan ekonomi dan politik Amerika Serikat (AS), usai terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.

Selangkah Lagi Menuju Gedung Putih, Dana Pelantikan Trump Tembus Rp 2,7 Triliun

Dia memperkirakan arah kebijakan Trump kemungkinan besar akan lebih akseleratif dibandingkan masa jabatan sebelumnya, yang akan memberikan implikasi signifikan terhadap perekonomian global termasuk Indonesia.

"Dari sisi APBN, biasanya (Trump) di satu sisi akan populis dalam hal memotong pajak korporasi, tapi juga akan memotong banyak sekali benefit-benefit yang akan dinikmati oleh masyarakatnya. Sehingga dari sisi fiscal balance-nya juga masih harus dilihat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu, 11 Desember 2024.

6 Bank Terbesar di AS Keluar dari Aliansi Perbankan Net Zero Global Sebelum Pelantikan Trump

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Desember 2024, Rabu, 11 Desember 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Menkeu mengaku tengah menyoroti soal kebijakan tarif tinggi yang bakal diusulkan Trump. Termasuk ancaman tarif 100 persen untuk negara anggota BRICS dan kenaikan tarif sebesar 60 persen pada produk China, yang berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik serta disrupsi rantai pasok global.

Putin Minta Ketemu, Donald Trump: Kami Sedang Mempersiapkannya

Menurutnya, kebijakan proteksionis AS dapat menahan laju penurunan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate), hingga menyebabkan volatilitas harga komoditas global. Di sisi lain, pasar keuangan AS cenderung merespons kebijakan Trump, dengan kenaikan pasar saham diiringi peningkatan defisit dan utang negara.

Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury) yang tinggi akibat ekspektasi defisit fiskal juga akan berdampak pada aliran modal keluar dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Karenanya, Sri Mulyani pun menekankan pentingnya langkah antisipasi bagi Indonesia, utamanya terkait tren penguatan dolar AS dan perubahan kebijakan perdagangan AS.

Namun, Menkeu meyakini bahwa Indonesia sebenarnya memiliki kesempatan untuk memperkuat posisinya dalam perekonomian global. Langkah pertahanan terbaik menurutnya adalah dengan memastikan keamanan pangan dan energi, serta memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam jalur rantai pasok komoditas strategis.

Karenanya, lanjut Sri Mulyani, pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo bakal memprioritaskan penguatan ketahanan dalam negeri, khususnya di sektor pangan dan energi, serta memanfaatkan peluang strategis untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah global.

"Selain memperkuat aspek pangan dan energi dan pengaruhnya terhadap berbagai kebijakan dalam negeri, juga di dalam antisipasi itu kita ingin menunjukkan Indonesia secara tepat di dalam dinamika global yang begitu sangat tinggi. Karena tantangan yang harus kita antisipasi tentunya adalah partner-partner dagang dan investasi kita yang gede, yakni AS dan China," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya