Dibuka Melemah, IHSG Masih Dibayangi Koreksi Meski Bursa Asia-Pasifik Menguat
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – IHSG dibuka melemah 8 poin atau 0,11 persen di level 7.444, pada pembukaan perdagangan Rabu, 11 Desember 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi bahwa IHSG masih dibayangi koreksi pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi koreksi terbatas," kata Fanny dalam riset hariannya pada Rabu, 11 Desember 2024.
Bursa saham Asia mayoritas menguat pada perdagangan Selasa kemarin, 10 Desember 2024. Hal itu seiring China menjanjikan pemangkasan suku bunga, dan dorongan konsumsi dan menjelang rilis data inflasi penting di AS.
Di sisi lain, pernyataan dari Politbiro China pada Senin kemarin, memicu kenaikan saham Hong Kong dan menekan yield obligasi Pemerintah China ke level terendah sepanjang masa.
Media Pemerintah Xinhua melaporkan, pejabat tinggi Partai Komunis mengubah sikap kebijakan moneter dari "prudent" menjadi "moderat longgar". Hal itu mencerminkan respons mereka terhadap krisis sebelumnya, dengan janji untuk menstabilkan pasar dan "menggenjot" konsumsi.
"Namun, detail lebih lanjut diperkirakan diumumkan dalam Konferensi Kerja Ekonomi Pusat akhir pekan ini," ujar Fanny.
Bank Sentral Australia kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada 4,35 persen, untuk pertemuan kedelapan berturut-turut. Namun, Indeks ASX 200 Australia melemah 0,36 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong juga turun 0,50 persen, CSI 300 China tumbuh 0,73 persen, dan Shanghai Composite menguat 0,59 persen.
Sementara itu, Nikkei dan Topix Jepang masing-masing menguat 0,53 persen dan 0,25 persen. Indeks KOSPI Korea Selatan kembali melesat 2,43 persen, KOSDAQ melonjak 5,52 persen, dan Singapura terapresiasi 0,55 persen.
"Level support IHSG di 7380-7430, sedangkan level resist berada di 7500-7520," ujarnya.