Menhub: Kereta Tanpa Transit Bakal Jadi Alternatif Angkutan Nataru
- Antara/BKIP Kemenhub
Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengungkapkan, layanan kereta tanpa transit (direct train) bisa menjadi alternatif transportasi untuk moda angkutan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Layanan yang baru diuji coba perdana adalah untuk relasi Stasiun Gambir-Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.
"Direct train ini bisa menjadi alternatif moda Jakarta-Semarang dan sebaliknya, yang memberi pengalaman baru kepada masyarakat," kata Dudy dalam keterangannya, Selasa, 10 Desember 2024.
Menurutnya, langkah uji coba perdana direct train untuk relasi Stasiun Gambir-Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah demi menjaga kenyamanan, efisiensi, serta konektivitas angkutan Nataru 2024-2025.
Setelah sempat mencoba langsung layanan direct train perdana relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng itu, Dudy menegaskan bahwa pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada para pengguna kereta untuk merasakan layanan kereta api yang nyaman dengan perjalanan langsung tanpa transit.
"Lalu para pengguna kereta api juga bisa mengejar kereta malam, kemudian sampai tujuan pada pagi harinya. Jadi bisa beristirahat di kereta tanpa terputus waktu istirahatnya," ujar Menhub.
Saat ini layanan direct train baru tersedia secara eksklusif, dan berupa uji coba pada 9 dan 10 Desember 2024. Dudy menjelaskan, pemilihan rute Jakarta-Semarang dan sebaliknya dilakukan, dengan menyesuaikan regulasi pembatasan jam kerja masinis. Ke depannya, berbagai upaya evaluasi pada pelaksanaan layanan terkait direct train ini, juga akan terus dilakukan oleh pihak Kemenhub.
“Kami harap ini akan menjadi final uji coba, dan pada saat pos Natal dan Tahun Baru dimulai sekitar 18 Desember 2024, PT KAI akan mengoperasikan direct train ini selama kegiatan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Senada, Menteri BUMN, Erick Tohir, berpendapat, direct train ini akan menjadi suatu terobosan bagi peningkatan layanan kepada masyarakat. Menurutnya inovasi tersebut sangat baik, karena kapasitas 350 kursi di kereta api itu langsung penuh terisi saat pertama kali dibuka.
Dengan waktu keberangkatan pukul 11 malam, hal itu juga menjadi pilihan favorit masyarakat karena memberikan fleksibilitas bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh pada waktu yang nyaman.
"Apalagi (layanan) stasiun juga terus ditingkatkan. Ada shower and locker, fasilitas makanan tambah banyak, ada apotek, dan lain-lain, luar biasa. Jadi mudah-mudahan kita bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat," ujarnya.