Bursa Asia Kinclong Seiring Harapan Bank Sentral Australia Pertahankan Suku Bunga

Sydney Opera House
Sumber :
  • vstory

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menunjukkan kenaikan pada mayoritas indeks saat pembukaan pasar, Selasa, 10 Desember 2024. Kinclongnya indeks karena sikap investor tunggu keputusan suku bunga Australia yang rencananya diumumkan hari ini.

IHSG Dibuka Menghijau ke 7.093

Jajak pendapatan memperkirakan Reserve Bank of Australia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,35 persen. Artinya, menggenapkan langkah bank sentral menjadi sepuluh kali beruntun tidak mengubah suku bunga acuan.

Dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 10 Desember 2024, indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka datar. Nikkei 225 Jepang menunjukkan pembukaan pasar yang lebih tinggi.

Tragis! Sebuah Pesawat Pribadi Jatuh di Australia, Disaksikan Banyak Wisatawan

Kontrak berjangka di Chicago pada di level 39.305 dan kontrak sejenis di Osaka pada area 39.310. Sementara posisi pada penutupan sebelumnya di level 39.160,5.

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York
Bursa Asia Lesu Menyusul Kerugian di Wall Street Tertekan Anjloknya Saham Teknologi

Indeks Hang Seng Hong Kong berada lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir. Indeks HSI menguat dari 20.414,09 menjadi 21.359.

Sementara di Wall Street, saham-saham teknologi melemah pada akhir perdagangan. Para investor bersiap menantikan data inflasi utama Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada pekan ini.

Indeks S&P 500 merosot sebanyak 0,61 persen dan ditutup pada level 6.052,85. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 240,59 poin atau 0,54 persen dan menutup pasar pada level 44.401,93.

Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi turun 0,62 persen menuju area 19.736,69. Saham Nvidia anjlok sekitar 2,6 persen setelah regulator Cina mengumumkan akan melakukan penyelidikan kepada raksasa chip kecerdasan buatan karena berpotensi melanggar undang-undang antimonopoli negara tersebut.

Saham produsen chip lain, Advanced Micro Devices, juga jatuh sebesar 5,6 persen. Saham raksasa teknologi, Meta Platforms, dan Netflix juga mengalami koreksi.

Harga Bitcoin ikut merosot setelah mencapai level US$100.000 untuk pertama kalinya. Penurunan harga aset kripto paling berharga di dunia menjadi tanda bahwa investor mulai bosan dengan aset berisiko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya