Pensiun Lebih Ringan? 9 Hal yang Perlu Dihemat Selain Rumah Kamu
- BRI
VIVA – Masa pensiun seharusnya menjadi fase kehidupan yang tenang, namun banyak orang justru terjebak dalam masalah finansial. Kebutuhan hidup terus meningkat, sementara pendapatan tetap berkurang drastis. Menurut data GOBankingRates, dibutuhkan dana sekitar Rp10 miliar hingga Rp30 miliar untuk pensiun dengan nyaman, tergantung gaya hidup dan lokasi tinggal.
Tanpa perencanaan matang, tabungan yang telah dikumpulkan bertahun-tahun bisa cepat habis. Masalah keuangan ini sering kali diperparah oleh pengeluaran yang sebenarnya bisa dikurangi. Berlangganan layanan hiburan mahal, memiliki kendaraan berlebih, atau kebiasaan makan di luar adalah beberapa contoh kebiasaan yang dapat membuat dana pensiun lebih cepat habis.
Jika pengeluaran ini tidak diatur, pensiunan bisa kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dan hidup nyaman di masa tua. Berikut 9 Hal yang Bisa Dihemat Tanpa Mengorbankan Kualitas Hidup:
1. Hemat pada TV Kabel dan Layanan Streaming
Langganan TV kabel dan layanan streaming menjadi salah satu pengeluaran yang tidak selalu disadari. Banyak orang tetap berlangganan berbagai platform meskipun jarang menggunakannya. Rata-rata, pengeluaran untuk hiburan ini bisa mencapai Rp1 juta per bulan atau Rp12 juta per tahun.
Untuk menghemat, pensiunan dapat membatasi jumlah layanan yang digunakan. Misalnya, pilih satu layanan yang paling sering ditonton dan hentikan yang lainnya. Alternatif gratis seperti YouTube juga dapat menjadi sumber hiburan yang menarik dan hemat.
2. Kurangi Jumlah Kendaraan
Kendaraan berlebih sering kali menjadi beban finansial yang tidak perlu. Memiliki lebih dari satu mobil misalnya, berarti membayar biaya tambahan seperti asuransi, bahan bakar, perawatan, hingga pajak kendaraan. Biaya tahunan untuk sebuah kendaraan saja, seperti Toyota Avanza, bisa mencapai Rp20 juta.
Menjual kendaraan tambahan bisa menjadi langkah bijak untuk menambah tabungan pensiun Anda. Jika masih membutuhkan kendaraan, pertimbangkan untuk mengganti dengan model yang lebih hemat bahan bakar dan murah dalam perawatan.
3. Lepaskan Kendaraan Rekreasi yang Jarang Digunakan
Jika Anda memiliki kendaraan rekreasi seperti motor gede, perahu, atau RV, pertimbangkan untuk menjualnya. Kendaraan jenis ini memerlukan biaya bahan bakar, asuransi, dan perawatan yang tidak sedikit.
Misalnya, biaya tahunan untuk sebuah RV bisa mencapai puluhan juta rupiah. Menjual kendaraan yang jarang digunakan tidak hanya mengurangi pengeluaran tetapi juga memberikan dana tambahan untuk kebutuhan pensiun lainnya.
4. Hentikan Penyewaan Storage Unit
Unit penyimpanan sering kali disewa untuk menyimpan barang-barang yang tidak lagi digunakan. Namun, biaya sewa unit ini bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan, tergantung lokasi. Menghentikan penyewaan storage unit dapat membantu Anda menghemat hingga Rp24 juta per tahun.
Caranya, pilah barang-barang yang tidak terpakai, donasikan, atau jual untuk mendapatkan uang tambahan. Barang yang benar-benar dibutuhkan dapat disimpan di rumah dengan pengaturan yang lebih efisien.
5. Pangkas Biaya Layanan Internet dan Telepon
Banyak pensiunan yang masih menggunakan paket internet atau telepon dengan harga mahal yang sebenarnya tidak diperlukan. Rata-rata, biaya bulanan untuk layanan ini mencapai Rp2 juta.
Anda dapat berhemat dengan memilih paket internet dasar atau menggunakan penyedia layanan telepon yang lebih hemat, seperti operator MVNO. Dengan penghematan ini, Anda bisa mengurangi biaya hingga Rp1 juta per bulan atau Rp12 juta per tahun.
6. Evaluasi Langganan dan Keanggotaan
Langganan seperti gym, klub eksklusif, atau majalah sering kali menjadi pengeluaran yang tidak diperlukan di masa pensiun. Sebagai contoh, biaya gym rata-rata bisa mencapai Rp500 ribu per bulan atau Rp6 juta per tahun.
Evaluasi kebutuhan Anda dan hentikan langganan yang tidak lagi relevan. Manfaatkan fasilitas gratis, seperti olahraga di taman atau membaca majalah digital yang tersedia secara cuma-cuma.
7. Kurangi Makan di Luar
Makan di restoran atau membeli makanan siap saji adalah kebiasaan yang sering kali dianggap wajar, tetapi bisa menjadi beban finansial besar. Biaya sekali makan di luar bisa mencapai Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, yang jika dilakukan rutin bisa menghabiskan jutaan rupiah per bulan.
Dengan memasak di rumah, Anda dapat mengurangi biaya makanan hingga 70%. Selain lebih hemat, memasak di rumah juga memberikan manfaat kesehatan karena Anda bisa mengontrol bahan dan porsinya.
8. Kurangi Belanja Pakaian
Di masa pensiun, kebutuhan akan pakaian kerja formal atau seragam tidak lagi relevan. Ini menjadi peluang untuk mengurangi pengeluaran. Jika sebelum pensiun Anda menghabiskan Rp5 juta hingga Rp10 juta per tahun untuk pakaian kerja, maka angka tersebut bisa dihemat secara signifikan.
Fokuslah pada pakaian kasual yang nyaman untuk sehari-hari, dan pertimbangkan untuk menyumbangkan pakaian kerja yang sudah tidak digunakan.
9. Hemat pada Belanja Bahan Makanan
Bahan makanan siap saji atau makanan olahan sering kali lebih mahal dibandingkan bahan mentah. Misalnya, harga satu porsi makanan beku bisa mencapai Rp50 ribu, sementara dengan memasak sendiri, biaya per porsi bisa ditekan hingga Rp20 ribu.
Untuk menghemat lebih banyak, rencanakan menu mingguan, belanja di pasar tradisional, dan prioritaskan bahan makanan segar. Selain hemat, cara ini juga lebih sehat karena mengurangi konsumsi bahan pengawet.
Tips Tambahan untuk Mengelola Keuangan di Masa Pensiun
1. Manfaatkan Diskon Lansia
Sebagai pensiunan, Anda dapat memanfaatkan berbagai fasilitas diskon khusus yang ditawarkan oleh restoran, transportasi umum, bioskop, hingga tempat wisata. Misalnya, beberapa restoran memberikan potongan harga hingga 50% untuk menu tertentu pada jam tertentu bagi lansia.
Transportasi umum, seperti kereta api atau bus kota, juga sering menawarkan tarif spesial yang jauh lebih murah dibandingkan tarif reguler. Selain itu, bioskop dan taman hiburan sering menyediakan tiket dengan harga lebih rendah untuk pensiunan pada hari-hari tertentu.
Dengan memanfaatkan diskon ini, Anda dapat menikmati berbagai aktivitas tanpa harus menguras kantong, sehingga pengeluaran tetap terkendali dan kualitas hidup tetap terjaga.
2. Tingkatkan Literasi Keuangan
Mengelola keuangan di masa pensiun memerlukan keterampilan khusus agar dana yang dimiliki dapat bertahan lebih lama. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar tentang investasi, pengelolaan tabungan, dan strategi mengurangi risiko finansial.
Anda dapat memanfaatkan buku, seminar, atau kursus online untuk memahami produk keuangan seperti reksa dana, obligasi ritel, atau deposito berjangka. Selain itu, berkonsultasilah dengan penasihat keuangan terpercaya untuk menyusun rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi Anda.
Dengan literasi keuangan yang baik, Anda dapat mengoptimalkan pendapatan pasif dari investasi, sehingga masa pensiun menjadi lebih tenang dan terjamin.
3. Hindari Utang
Utang yang belum lunas dapat menjadi beban besar di masa pensiun, terutama jika Anda harus membayar bunga atau cicilan yang tinggi setiap bulannya. Oleh karena itu, penting untuk melunasi semua utang, seperti kredit kendaraan, kartu kredit, atau cicilan rumah, sebelum memasuki masa pensiun.
Jika hal ini tidak memungkinkan, prioritaskan untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu agar beban keuangan dapat berkurang secara signifikan. Selain itu, hindari mengambil utang baru, kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak dan memiliki rencana pembayaran yang jelas.
Dengan hidup tanpa utang, Anda dapat menggunakan dana pensiun sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menikmati waktu luang, atau bahkan mendukung keluarga tanpa tekanan finansial yang berat.
Menghemat pengeluaran di masa pensiun bukan berarti mengorbankan kenyamanan hidup. Dengan langkah-langkah sederhana seperti mengurangi langganan, menjual kendaraan berlebih, dan memasak lebih sering di rumah, Anda dapat memperpanjang usia dana pensiun tanpa harus merasa kekurangan. Evaluasi rutin pengeluaran Anda untuk memastikan bahwa keuangan tetap terkendali dan masa pensiun bisa dijalani dengan damai serta bahagia.