Rupiah Dibuka Menguat Tipis Meski Cadangan Devisa November 2024 Turun
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Jakarta, VIVA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 15.848 per Jumat, 6 Desember 2024. Posisi rupiah itu tercatat menguat 44 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 15.892 pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024.
Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Senin, 9 Desember 2024 hingga pukul 09.18 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 15.848 per dolar AS. Posisi itu menguat tipis 0,50 poin atau 0,02 persen, dari posisi yang sama di level Rp 15.848 per dollar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024 tercatat sebesar US$150,2 miliar. Angka tersebut sedikit menurun dari posisi bulan sebelumnya yang senilai US$151,2 miliar, akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sementara itu, posisi ini juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Sedangkan, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
Dengan posisi ini, BI beranggapan bahwa kinerja ekspor diramal tetap positif. Neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional. Serta imbal hasil investasi yang menarik, guna mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.
Hal itu tak lain adalah untuk memperkuat sinergitas dalam memperkuat ketahanan eksternal antara BI dengan Pemerintah, sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.800-Rp 15.850," ujarnya.