Bursa Asia Dibuka Beragam seiring Dua Indeks Acuan AS Terkoreksi
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang bervariasi saat pembukaan pasar pada, Jumat, 6 Desember 2024. Fluktuasi menyusul penurunan tajam indeks Dow Jones Industrial Average di akhir sesi perdagangan.Â
Pelaku pasar sedang menilai data pengeluaran rumah tangga Jepang yang turun menjadi 1,3 persen dari tahun ke tahun (yoy) pada bulan Oktober 2024. Secara bulanan, pengeluaran tumbuh 2,9 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.Â
Dikutip dari CNBC International, pelaku pasar juga menantikan keputusan suku bunga India yang dijadwalkan rilis pada Jumat, 6 Desember 2024. Bank Sentral India diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,50 persen setelah inflasi ritel melonjak ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir.Â
Penutupan perdagangan AS memperlihatkan kinerja yang kurang baik dari ketiga indeks acuan. Dow Jones Industrial Average anjlok sebanyak 248,33 poin atau 0,55 persen dan ditutup pada level 44.765,71.
Sementara itu, Nasdaq Composite turun 0,18 persen ke level  19.700,26. Indeks S&P 500 susut 0,19 persen sehingga tersungkur ke level 6.075,11.
Investor menantikan data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada Jumat, 6 Desember 2024. Laporan ketenagakerjaan dapat menjadi dasar keputusan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) pada pertemuan kebijakannya akhir bulan ini.
Berbagai sentimen dari kawasan regional maupun global memberikan pengaruh terhadap pergerakan indeks. Nikkei 225 Jepang
turun 0,7 persen di awal perdagangan pasar disusul kemerosotan Topix sebesar 0,6 perse.
Indeks Kospi Korea Selatan berhasil menguat sebanyak 0,05 persen. Indeks Kosdaq justru anjlok sebanyak 2,6 persen.Â
Koreksi dua indeks Korea Selatan terpengaruh sikap investor yang terus memantau situasi politik negara Ginseng tersebut. Di mana adanya upaya untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas pernyataan darurat militer pada awal pekan ini.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5 persen. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,5 persen.