Tembus ARA Akibat Tingginya Permintaan, Saham AADI Ikuti Jejak ADMR Kala IPO
- Antara
Jakarta, VIVA – Satu lagi perusahaan yangg terafiliasi dengan Garibaldi 'Boy' Thohir, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
IPO AADI yang dilakukan dengan harga saham Rp 5.550 itu kemudian langsung menembus Auto Reject Atas (ARA), usai dibuka naik 19,82 persen ke posisi Rp 6.650 per lembar saham.
Data perseroan pun mencatat ada 260,14 kali kelebihan permintaan pada penjatahan terpusat, sebagai bentuk tingginya antusiasme pelaku pasar. Sementara dalam penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Adaro Andalan Indonesia mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 7,38 kali.
Berdasarkan data BEI yang dikutip Kamis, 5 Desember 2024, total pesanan saham AADI mencapai 5,74 miliar saham atau tepatnya 5.746.980.400 saham, dari rencana 778,68 juta saham. Jumlah itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Tingginya antusiasme pelaku pasar terhadap IPO AADI sehingga membuat harga saham meroket dan terkena ARA itu, seakan mengikuti jejak sister company-nya yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), yang juga telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022 silam.
Kala itu, Adaro Mineral menuntaskan proses penawaran umum alias initial public offering (IPO) saham, dengan kelebihan pemesanan (oversubscribed) hingga 179 kali dari penjatahan terpusat.
Tingginya pemesanan terhadap saham ADMR saat itu, disebut-sebut sebagai bukti bahwa kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek bisnis ADMR di masa depan sangat kuat. Dengan adanya kelebihan pemesanan tersebut, ADMR pun akhirnya menawarkan sebanyak 16,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum kepada masyarakat.Â
Sebagai informasi, ADMR merupakan perusahaan di bawah naungan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan merupakan perusahaan pertama di bawah Adaro Energy yang tercatat di BEI. ADMR bergerak di bidang usaha pertambangan batu bara metalurgi, melalui perusahaan anaknya.Â
Masing-masing dari lima perusahaan anak ADMR itu diketahui juga memiliki konsesi tambang berdasarkan PKP2B, yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. ADMR memiliki basis cadangan dan sumber daya batu bara yang besar, mencapai 170,7 Mt cadangan dan 980 Mt sumber daya.