Ketua ABAC Malaysia: Kami Butuh Dukungan Kadin Indonesia untuk Keketuaan ASEAN 2025
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) Malaysia, Tan Sri Nazir Razak melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
Dalam pertemuan tersebut, Nazir mengungkapkan bahwa dia memerlukan dukungan Kadin agar Malaysia dapat belajar banyak hal dengan Indonesia terkait keketuaan ASEAN pada tahun lalu. Diketahui, pada 2025, Malaysia akan memegang tonggak keketuaan ASEAN selanjutnya.
"Kami akan menyampaikan beberapa prioritas kami lainnya untuk tahun depan, saya telah menghubungi Kadin dan timnya mengenai agenda kami untuk tahun depan, dan kami sangat berharap bahwa, dengan dukungan Kadin, tahun 2025 akan menjadi tahun yang baik dalam hal kerja sama ASEAN," kata Nazir.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas beberapa kerja sama dalam bidang keuangan hingga tenaga kerja. Nazir pun menekankan bahwa pihaknya akan tetap bergantung pada Indonesia, dari pada negara besar lainnya.
"Kita perlu bergantung pada tetangga kita, kita perlu bekerja sama dengan saudara-saudara kita, kita tidak bisa begitu bergantung pada seluruh dunia."
Sebelumnya, Anindya menjelaskan pertemuan itu menjadi momen penting, mengingat ASEAN merupakan kawasan ekonomi yang besar. Menurutnya kerja sama yang tersebut dapat meningkatkan integrasi ekonomi kawasan ke depan.
"Karena ASEAN merupakan kawasan ekonomi yang luar biasa besarnya, bisa dibayangkan jumlah penduduknya ada 670-an juta, PDB-nya 3,5 triliun dolar AS, dan trade-nya, Foreign Direct Investment (FDI) juga banyak 250 miliar dolar AS. Jadi ini benar-benar kawasan yang penting," ujarnya.
Dia menyebut, banyak program-program yang menarik seperti program Carbon Market Excellence yang dimulai dengan Indonesia, kemudian Digital Trade, AI, dan sustainability.Â
"Jadi banyak sekali (peluang kerja sama), tapi yang paling penting adalah kalau Malaysia sukses, ASEAN sukses, dan tentu Indonesia sebagai bagian dari ASEAN akan mendukung penuh," tuturnya.