Petani Khawatir soal Gejolak Harga Cabai Merah Keriting di Nataru
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Petani cabai mengungkapkan kondisi harga dan ketersediaan cabai di Natal dan Tahun Baru (Nataru). Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jawa Timur, Nanang Triatmoko mengaku khawatir terkait harga cabai merah keriting.
Nanang mengatakan, untuk kondisi cabai rawit merah diakui tidak akan ada kendala hingga Nataru. Namun, untuk cabai merah keriting pada beberapa hari terakhir sempat menyentuh angka Rp 1.500 per kg.
"Yang menjadi masalah adalah cabai satu, cabai keriting mungkin 4 atau 5 hari yang lalu terekspos harga Rp 2.000 atau Rp 3.000. Waktu kemarin 4 hari itu hujan tidak reda-reda, akhirnya cabai benar-benar petani di angka Rp 3.000 sampai Rp 4.000, bahkan ada yang Rp 1.500," ujar Nanang pada Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Nataru 2024/2025 Kamis, 5 Desember 2024.
Nanang menyebut, harga cabai merah keriting di tingkat petani sudah ada dalam kondisi bagus di Rp 10.000 per kg. Sedangkan di pasar Induk Kramat Jati saat ini sudah ada di level Rp 21.000 per kg.
"Di pasar Kramat Jati per tadi malam sudah di angka Rp. 21.000. Artinya cabai keriting sudah duduk benar," jelasnya.
Adapun untuk cabai merah besar (CMB) pada 1-2 minggu sebelumnya ada di level Rp 4.000-Rp 5.000 per kg. Namun, saat ini harga sudah di Rp 13.000-Rp 16.000 per kg di tingkat petani, dan diperkirakan akan naik.
"Dan diperkirakan ini akan merangkak naik tapi tidak terlalu mahal betul. Tidak bisa mahal naiknya mungkin nanti di angka maksimal Rp 30.000 lah," katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid mewanti-wanti akan gejolak cabai pada awal 2025.
"Kita khawatirkan, hujan, cuaca, banjir. Saya nggak bisa memprediksinya nanti di akhir di awal-awal bulan Januari, tapi kira-kira ya mudah-mudahan kita akan di Januari mungkin akan ada kenaikan cabai merah keriting," kata dia.