Raup Rp 4,32 Triliun dari IPO, Adaro Andalan Pakai Buat Investasi dan Bayar Utang

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). AADI menjadi perusahaan ke-40 yang melantai di BEI pada tahun 2024.

IHSG Perkasa di Level 7.437, Intip Sejumlah Saham Torehkan Lonjakan Drastis

IPO AADI yang dilakukan dengan harga saham Rp 5.550 itu kemudian langsung menembus Auto Reject Atas (ARA), usai dibuka naik 19,82 persen ke posisi Rp 6.650 per lembar saham. Perseroan pun mencatat 260,14 kali kelebihan permintaan pada penjatahan terpusat, sebagai bentuk antusiasme pelaku pasar.

Direktur Utama AADI, Julius Aslan menjelaskan, pihaknya melepas sebanyak 778,68 juta saham atau setara 10 persen persen dari modal ditempatkan dan disetor oleh perseroan, dan meraih dana segar senilai Rp 4,32 triliun

Analis Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Berpengaruh Signifikan ke Pasar Modal Domestik

"Dana hasil IPO itu sebesar 37,23 persen akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa, untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional," kata Julius dalam keterangannya, Kamis, 5 Desember 2024.

Adaro Energy Tbk.

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
IHSG Diramal Ngegas ke Level 8.000, Potensi Perang Dagang AS-China Bukan Halangan

Kemudian, sebesar 14,89 persen akan digunakan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia. Sisanya akan digunakan oleh untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.

Julius berharap, IPO ini dapat membantu perseroan mengoptimalkan struktur permodalan, guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki.

"Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global, yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energi," ujar Julius.

Perseroan melalui perusahaan anaknya, bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan dan investasi. Julius menegaskan, model bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai pasokan ini, memungkinkan perseroan untuk mencapai keunggulan operasional dan efisiensi biaya dalam proses bisnisnya.

"Operational excellence merupakan core competence perseroan yang memungkinkannya untuk terus dapat bersaing dan bertahan dalam menghadapi kondisi makro yang penuh dengan tantangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya