Waspada Gelombang Tinggi, ASDP Imbau Penumpang Atur Jadwal Penyeberangan Merak-Bakauheni
Lampung, VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengeluarkan imbauan kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan lintas Merak-Bakauheni untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda perairan Selat Sunda.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin kencang dengan kecepatan 17-23 knots bertiup dari arah barat daya, disertai gelombang laut setinggi 1,5 hingga 2,5 meter.
Kondisi cuaca yang kurang bersahabat ini berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan penyeberangan. Proses bongkar muat kapal pun menjadi lebih lama akibat cuaca buruk.
"Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik. Hindari berangkat pada jam-jam sibuk dan pastikan untuk tiba di pelabuhan lebih awal," ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.
Untuk menghadapi tantangan ini, ASDP terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk BMKG, Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Langkah ini dilakukan untuk memastikan operasional kapal tetap berjalan sesuai standar keselamatan.
"Saat ini di lintasan Merak-Bakauheni terjadi kondisi cuaca ekstrem, yang berdampak terhambatnya pelayanan terhadap pengguna jasa dikarenakan proses bongkar muat kapal membutuhkan waktu yang lebih lama," beber Shelvy Arifin.
ASDP juga mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik, membeli tiket secara online melalui Ferizy dan memantau informasi terkini cuaca dan kondisi pelabuhan.
"Keselamatan pengguna jasa adalah prioritas utama kami. Kami bekerja sama dengan semua stakeholder untuk memastikan layanan penyeberangan tetap optimal, meski di tengah tantangan cuaca ekstrem," Shelvy Arifin.
ASDP berkomitmen untuk terus memberikan layanan prima kepada seluruh pengguna jasa, sambil memastikan kelancaran operasional dan keselamatan selama perjalanan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs web resmi ASDP atau aplikasi Ferizy.
Laporan: Pujiansyah/tvOne Lampung
2 Teknologi Diyakini Cocok untuk Iklim Tropis seperti Indonesia
Dengan dua teknologi, quartz dan fibra, maka dinding akan terlindungi dari cuaca ekstrem, sinar ultraviolet/Matahari, dan jamur.
